Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Modus Doktor Andi Ibrahim, Pakai Perpustakaan UIN Makassar Jadi Pabrik Uang Palsu Rp 2 Miliar

Otak pabrik uang palsu yang telah mencetak sedikitnya Rp 2 miliar, ternyata memiliki gelar doktor bernama Andi Ibrahim.

Editor: raka f pujangga
IST
Andi Ibrahim adalah Kepala UPT Perpustakaan UIN Alauddin Makassar. 

"Awalnya di Pallangga. itu yang Rp 500 ribu transaksi dengan menggunakan uang palsu," kata AKBP Reonald Simanjuntak, di Mapolres Gowa Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulsel, Senin (16/12/2024) malam.

Dari penangkapan pelaku itu, polisi melakukan serangkaian penyelidikan dan pengembangan. 

Alhasil, polisi mengungkap sejumlah barang bukti di kampus II UIN Alauddin Makassar Jl HM Yasin Limpo, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulsel.

Termasuk pecahan uang palsu dan mesin pencetak yang digunakan para pelaku.

Modus Sindikat

Polresta Mamuju mengungkapkan uang palsu yang diproduksi di UIN Alauddin Makassar telah beredar di wilayah Mamuju. 

Setidaknya Rp 9 juta uang palsu telah digunakan untuk transaksi di sejumlah toko swalayan.  

Kasi Humas Polresta Mamuju, Ipda Herman Basir, mengungkapkan bahwa uang palsu tersebut dibawa ke Mamuju oleh seorang pelaku berinisial MB (35), oknum pegawai honorer di UIN Alauddin Makassar. 

MB bertindak atas perintah tersangka Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Andi Ibrahim, untuk membangun jejaring distribusi uang palsu di Mamuju.  

"Uang palsu senilai sekitar Rp9 juta sudah beredar di Mamuju, terutama di swalayan," ujar Herman saat ditemui di Kantor Polresta Mamuju, Selasa (17/12/2024).  

MB kemudian menghubungi seorang oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemprov Sulbar berinisial TA (52) untuk membantu mendistribusikan uang palsu tersebut.

TA ditawari imbalan berupa bonus jika berhasil menjual uang palsu itu. 

Ia pun menghubungi seorang tukang jahit di Mamuju berinisial IH (42) dan menawarkan uang palsu dengan skema menguntungkan.

"TA menawarkan kepada IH, bahwa dengan menyerahkan uang Rp10 juta, IH akan menerima uang palsu senilai Rp 20 juta," jelas Herman.  

IH akhirnya menerima tawaran tersebut, dan uang palsu senilai Rp 20 juta pun berpindah tangan.  

Halaman
123
Sumber: Tribun sulbar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved