Video Hasil Tes Urine Positif Narkoba, 9 Napi Rutan Semarang Langsung Dipindah ke Nusakambangan

Berikut ini video hasil tes urine positif narkoba, 9 napi Rutan Semarang langsung dipindah ke Nusakambangan.

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Jajaran Rutan Semarang memberikan respon warga binaannya yang positif narkoba dan dipindah ke Nusakambangan.

Kepala Rutan, Eddy Junaedi mengatakan Rutan Semarang sebagai satuan kerja baru yang beroperasi sejak Oktober 2023.

Selama beroperasi Rutan Semarang mengemban misi  rutan bersih narkoba.

"Ini sejalan dengan BNN mewujudkan rutan dan lapas bersih narkoba," tuturnya, saat ditemui di kantornya, Selasa (17/12/2024).

Menurutnya, untuk mewujudkan Rutan bersih narkoba, rutin melakukan penggeledahan setiap bulan tiga sampai empat kali.

Pihaknya telah melakukan penggeledahan bersama BNNP yang dilanjutkan tes urine sekitar sebulan yang lalu.

"Saat itu ada 30 warga binaan yang kita lakukan tes urine dan hasilnya negatif," ujarnya.

Program itu dilanjutkan dua minggu kemudian pada Selasa (10/12/2024) malam.

Pihaknya melakukan pemeriksaan tes urin ke 14 orang warga binaan.

"Dari 14 orang 9 orang positif narkoba. Narkoba itu ada yang jenis sabu, dan pil koplo," imbuhnya.

Pihakya, saat itu juga melakukan langkah-langkah mengasingkan warga binaan yang terkonfirmasi positif menggunakan narkoba dengan melakukan pengeselan dan BAP. Saat itulah sembilan orang yang positif melakukan gangguan kantibmas.

"Sembilan orang itu teriak-teriak sehingga malam chaos oleh teriakan mereka. Untuk mengatasi hal tersebut kepala pengamanan melakukan langkah-langkah pengamanan," imbuhnya.

Menurut dia, Kanwil Divisi Pemasyarakatan menyarankan agar memindahkan sembilan orang itu ke Nusakambangan. 

Malam itu juga pihaknya langsung berkoordinasi dengan kepolisian untuk meminta bantuan pengawalan.

"Kebetulan malam itu kedatangan bapak Presiden. Sehingga semua tim dari kepolisian fokus, Akhirnya kami tunda pemberangkatan ke Nusakambangan dengan situasi yang kurang kondusif. Kami bertahan satu hari sehingga besok malamnya kepolisian bisa mendampingi kita melakukan pengawalan sembilan orang itu ke Nusakambangan tepatnya lapas Gladakan," jelasnya.

Eddy mengatakan sembilan warga binaan tersebut telah diputus pidana 6 sampai 7 tahun penjara.

Sembilan orang itu rata-rata residivis.

"Bukti yang ditemukan sampai saat ini kami masih melakukan penyelidikan. Informasi masuknya dari mana dan barang bukti sampai saat ini kami tidak menemukan. Sepertinya mereka datang habis pakai. Informasi sementara mereka dapatkan barang melalui barang kunjungan, titipan," terangnya. (*)