Pendidikan
10 Tahun Festival Komukino Semarang Usung Tema Jateng Bungah
Festival Komukino, ajang tahunan yang diinisiasi oleh mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Semarang
Penulis: hermawan Endra | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Festival Komukino, ajang tahunan yang diinisiasi oleh mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Semarang, kembali hadir untuk mengangkat dan mempromosikan kekayaan budaya Jawa Tengah.
Mengusung tema "Jateng Bungah,"" festival yang memasuki penyelenggaraan ke-10 ini digelar pada Kamis, 19 Desember 2024 di Auditorium Ir. Widjatmoko Universitas Semarang.
Event ini bertujuan untuk mengenalkan budaya radisional Jawa Tengah kepada generasi muda melalui pendekatan yang inovatif, menggabungkan aspek budaya, seni, kuliner, dan teknologi.
Dengan berbagai acara menarik yang dirancang khusus untuk memikat perhatian anak muda, Festival Komukino "Jateng Bungah" menampilkan rangkaian kegiatan seperti festival kuliner yang menyajikan makanan inovasi khas Jawa Tengah, festival budaya, lomba budaya kreatif (seperti desain batik, tari, cover musik Jawa Pop), fashion show batik, dan pertunjukan seni tradisional yang merupakan kolaborasi maasiswa dengan desa wisata.
Acara ini juga akan disiarkan secara langsung dalam format live streaming selama 10 jam, memberikan kesempatan bagi lebih banyak orang untuk menikmati rangkaian kegiatan festival ini. Menggabungkan Tradisi dan Inovasi
Festival Komukino menjadi platform bagi mahasiswa untuk menerapkan teori-teori komunikasi pemasaran dalam dunia nyata, sekaligus memperkenalkan budaya Jawa Tengal kepada masyarakat luas.
Wakil Dekan FTIK USM Fajriannoor Fanani menjelaskan, sebagai bagian dari mata kuliah Komunikasi Pemasaran, acara ini juga mengajak mahasiswa untuk terlibat langsung dalam perencanaan, pelaksanaan, dar promosi festival, memberi mereka pengalaman praktis dalam bidang komunikasi dan pemasaran.
"Tema 'Jateng Bungah' memiliki makna kebahagiaan dan semangat Jawa Tengah. Kami ingin agar generasi muda dapat merasakan kebanggaan terhadap budaya lokal mereka melalu acara ini, Dengan menggabungkan unsur-unsur tradisi dan teknologi, kami berharap dapat memberikan pengalaman yang edukatif sekaligus menyenangkan," jar Ketua Panitia Festival Komukino, Daniel Kukuh Wibisono
Tahun ini, Festival Komukino juga melibatkan berbagai pihak, termasuk Dinas Pemuda,
Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah. Dengan kolaborasi ini, festival
bertujuan uantuk memperkenalkan dan mempromosikan desa-desa wisata di Jawa Tengah, mengangkat potensi wisata lokal yang kental dengan nilai budaya.
"Melalui acara ini, Universitas Semarang berkomitmen untuk menjadikan budaya lokal
sebagai bagian dari proses pendidikan. Kampus bukan hanya tempat belajar teori, tetapi juga
tempat di mana penelitian, kreativitas, dan pengabdian masyarakat berkolaborasi untuk
menciptakan dampak nyata.," ujar Dr. Supari, S.T., M.T.selaku Rektor Universitas Semarang.
Menghadirkan Pengalaman Unik dan Edukatif melalui Live Streaming Festival Komukino juga akan menghadirkan pengalaman baru bagi pengunjung melalui live streaming selama 10 jam, yang akan menyiarkan seluruh rangkaian acara secara langsung di berbagai platform digital.
Dengan ini, masyarakat yang tidak bisa hadir langsung tetap bisa menikmati berbagai pertunjukan budaya, wawancara dengan tokoh budaya, dan menikmati festival kuliner yang disajikan Tentang Festival Komukino.
Festival Komukino adalah festival tahunan yang diselenggarakan oleh mahasiswa Jurusan
Ilmu Komunikasi Universitas Semarang.
Festival ini bertujuan ntuk mengedukasi masyarakat, terutama generasi muda, mengenai kekayaan budaya Jawa Tengah, serta memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari dalan
konteks acara budaya yang besar dan menyenangkan. (*)
Sekolah Nasima Gembleng Siswa Kuasai Bahasa Inggris Lewat NPEC di Kampung Inggris Pare |
![]() |
---|
Fortifikasi Kedelai Jadi Solusi Swasembada Pangan, UNNES Dampingi UKM Tahu Bandungan |
![]() |
---|
Karya Video Siswa Kabupaten Magelang Juara Internalisasi Sejarah dan Budaya di Kabupaten Semarang |
![]() |
---|
80 Siswa SMA/SMK Se-Jateng dan DIY Ikuti Internalisasi Budaya Kabupaten Semarang lewat Video Diary |
![]() |
---|
Melihat Inovasi Toyaku, Karya Udinus Untuk Daerah Kekeringan, Diapresiasi Gubernur Jateng |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.