Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Ekonomi

Daftar Harga Sembako di Pasar Tradisional Semarang, Semua Melonjak di Akhir Tahun

Harga sejumlah bahan pangan mengalami kenaikan saat momen libur Natal dan Tahun Baru ini

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: muslimah
Tribun Jateng/ Idayatul Rohmah
Pedagang di Pasar Karangayu Semarang tampak sedang menunjukan cabai dagangannya. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Harga sejumlah bahan pangan mengalami kenaikan saat momen libur Natal dan Tahun Baru ini.

Kenaikan terlihat pada jenis cabai merah, yang semuanya mengalami lonjakan cukup drastis.

Desi, pedagang di Pasar Karangayu, menyebutkan, kenaikan harga terjadi baik pada rawit merah, keriting merah, maupun teropong merah.

Harga rawit merah saat ini Rp 70.000/Kg, naik dari sebelumnya yang berkisar Rp 45.000/Kg.

Kemudian keriting merah dan teropong merah, masing-masing menempati harga Rp 60.000/Kg. Harga itu naik dari sebelumnya yang berada di kisaran Rp 40.000/Kg.

"Kenaikan harga cabai rawit merah sudah sejak H-2 Natal, naiknya sekitar Rp 10.000 per hari, sekarang jadi Rp 70.000/Kg. Kalau keriting merah dan teropong merah, naiknya sudah sudah hari-hari sebelumnya," kata Desi.

Kenaikan harga cabai juga diakui Khasiati, pedagang di pasar tersebut. Dia mengatakan, kenaikan harga cabai merah rata-rata sudah terjadi sejak empat hari lalu dan bertahan tinggi hingga hari ini.

Dia menyebutkan, untuk jenis cabai hijau, harga cenderung stabil.

Harga cabai keriting hijau dan rawit putih disebutkan menempati angka terendah yakni masing-masing Rp 25.000/Kg.

"Selain cabai merah, yang naik sekarang sayur-sayuran," tambahnya.

Pedagang menyebutkan, beberapa jenis sayur mengalami kenaikan harga, antara lain brokoli, jipang, mentimun, tomat, dan seledri.

"Harga sayuran rata-rata naik. Brokoli mahal sekarang Rp 40.000, sebelumnya Rp 25.000 - 30.000. Tomat juga naik, sebelumnya Rp 5.000-Rp6.000, sekarang Rpn15.000/Kg. Timun sekarang Rp 10.000/Kg dan yang bagus Rp 12.000/Kg, biasanya Rp 8.000/Kg. Jipang juga mahal, Rp 8.000/Kg, biasanya Rp 5.000/Kg," terang Desi.

Di pasar lain, pedagang mengatakan hal serupa. Samin, pedagang di Pasar Johar Semarang menyebutkan, kenaikan harga paling terlihat sejak jelang libur Natal 2024 adalah pada komoditas cabai.

Sedangkan kenaikan harga komoditas bawang, sudah terjadi sejak memasuki musim hujan.

"Harga bawang merah sekarang Rp 35.000/Kg dan bawang putih Rp 45.000/Kg," sebutnya.

Lebih lanjut pedagang mengungkapkan, kenaikan harga bahan pangan hortikultura ini memang biasa terjadi saat momen libur Natal.

Biasanya, kata pedagang, kenaikan harga tersebut akan berlangsung sampai tahun baru.

"Kemudian bulan puasa biasanya turun setengah bulan, setelah itu naik lagi (jelang lebaran Idulfitri)," tambah Khasiati.

Harga ayam

Pedagang daging ayam di Pasar Karangayu Kota Semarang tengah melayani pelanggan, Jumat (15/12/2023).
Pedagang daging ayam di Pasar Karangayu Kota Semarang tengah melayani pelanggan, Jumat (15/12/2023). (TribunJateng.com/Budi Susanto)

Selain harga bahan pangan hortikultura seperti cabai dan sayur-sayuran yang mengalami kenaikan, harga ayam potong juga terpantau mengalami kenaikan.

Harti, satu di antara pedagang di Pasar Karangayu Semarang mengatakan, harga ayam potong mengalami kenaikan Rp 4.000 per kilogram.

Hal itu menempatkan harga ayam potong yang semula Rp 34.000/Kg menjadi Rp 38.000/Kg.

"Kenaikan harga sudah sejak seminggu sebelum Natal. Biasanya Natal dan tahun baru memang (harga ayam potong) naik," kata Harti di lapaknya, Kamis (26/12).

Sarno, pedagang di pasar tersebut juga menyebutkan, kenaikan harga terjadi secara bertahap sejak dua minggu lalu. Sebelumnya, ia menyebutkan, harga ayam potong stabil di kisaran Rp 35.000/Kg.

"Harganya naik Rp 3.000, jadi Rp 38.000/Kg," sebutnya.

Sarno melanjutkan, kenaikan harga ayam potong memang biasa terjadi di momen hari libur keagamaan. Menurut dia, biasanya harga akan kembali stabil seusai tahun baru.

"Harga saat tahun baru biasanya masih tinggi, setelah itu kembali ke (harga) asal. Naik lagi ketika Ramadan," ungkapnya.

Sementara itu, dia mengatakan, di tengah kenaikan harga ini, tidak menunjukkan adanya peningkatan permintaan di lapaknya.
"Permintaan biasa saja, pasar sepi," imbuhnya.(idy)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved