Berita Semarang
Minimalisir Timbulan Sampah Libur Nataru, Pemkot Semarang Terbitkan Surat Edaran dan Sebar Imbauan
Dukung pengurangan timbulan sampah, Surat Edaran Pemkot Semarang juga disertai sosialisasi melalui poster, video, dan announcer di fasilitas umum.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemkot Semarang menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan dengan mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang pengendalian sampah selama perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Langkah strategis ini dilakukan guna mendorong kesadaran masyarakat dan para pelaku usaha untuk mengurangi dampak lingkungan akibat lonjakan aktivitas selama liburan.
Surat Edaran ini diterbitkan menindaklanjuti Surat Edaran dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI yang menyerukan pentingnya pengelolaan sampah selama perayaan hari besar untuk mengurangi timbulan sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Baca juga: Liga 1 Malam Ini, PSIS Semarang Hanya Diperkuat 3 Pemain Asing Lawan Barito Putera
Baca juga: Pemkot Semarang Anggarkan Rp 6 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Dargo pada 2025
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu yang akrab disapa Mbak Ita menyatakan, pengelolaan sampah mencakup dua kegiatan utama.
Yaitu penanganan sampah (kumpul, angkut, buang) dan pengurangan sampah (pemilahan, pembatasan, pendaurulangan, penggunaan kembali).
Untuk mendukung pengurangan timbulan sampah, Surat Edaran ini juga disertai upaya sosialisasi melalui berbagai media seperti poster, video, dan announcer di fasilitas umum, termasuk di terminal, bandara, maupun stasiun.
Hal itu dapat dilihat di Bandara Ahmad Yani Semarang, Stasiun Tawang, dan Terminal Mangkang yang sudah memasang imbauan tersebut.
Dalam surat edaran tersebut, masyarakat dan pelaku usaha di Kota Semarang diimbau untuk menghindari penggunaan plastik sekali pakai, menggunakan dekorasi dan atribut yang ramah lingkungan, memilah sampah berdasarkan jenisnya, terutama di lokasi umum seperti tempat ibadah, wisata, dan rest area.
Baca juga: Ini Syarat Diskon Tarif Tol Semarang Jakarta, Potongan Tarif Sampai Rp 88 Ribu
Baca juga: Libur Natal, Wisatawan Kota Semarang Naik 10 Persen
Selain itu, pelaku usaha juga diimbau menyediakan fasilitas khusus untuk pengumpulan sampah terpilah seperti sisa makanan dan kemasan plastik serta mengutamakan konsep "Less Waste Event" untuk semua acara perayaan.
"Kampanye ini mengedepankan slogan Liburan Minim Sampah."
"Masyarakat juga kami ajak untuk membawa peralatan makan dan minum yang dapat digunakan kembali serta mengurangi limbah makanan saat jajan," terang Mbak Ita, Minggu (29/12/2024).
Harapannya, langkah ini tidak hanya meningkatkan kesadaran masyarakat dan pengunjung Kota Semarang, tetapi juga membangun budaya pengelolaan sampah berkelanjutan.
"Kami ingin masyarakat memahami bahwa pengelolaan sampah dimulai dari diri sendiri, dengan cara memilah dan mengurangi sampah yang dihasilkan," pungkasnya.
Surat edaran ini melanjutkan tradisi Pemkot Semarang dalam menerapkan kebijakan serupa setiap perayaan hari besar, termasuk mudik Lebaran, guna menjaga kebersihan kota.
Wali Kota Semarang juga mengajak seluruh pihak untuk mempublikasikan praktik baik ini melalui media sosial menggunakan tagar seperti #NataruMinimSampah2024, #SemarangSemakinHebat, dan #semarangwegahnyampah. (*)
Baca juga: 7 Hari Pasca Pemancing Hilang di Pantai Sawangan Kebumen, Sepudin Warga Brebes Belum Ditemukan
Baca juga: Angin Puting Beliung Rusak Rumah Warga, Polres Jepara Ikut Gerak Cepat Evakuasi dan Pembersihan
Baca juga: Tim Labfor Polda Jateng Masih Telusuri Penyebab Kebakaran 24 Kapal Nelayan di Pelabuhan Tegal
Baca juga: BPBD Karanganyar Dirikan Empat Pos Dukung Nataru dan Pantau Kebencanaan
Semarang
Pemkot Semarang
Hevearita Gunaryanti Rahayu
Sampah Kota Semarang
Mbak Ita
Edaran Pengendalian Sampah di Semarang
nataru
Ngeri! 38 Nyawa Melayang Akibat Bencana di Jateng Sepanjang Tahun 2025 |
![]() |
---|
Wali Kota Semarang Menyoal Nasib Orangtua Bocah JES di Gajahmungkur: Pokoknya Harus Bantu |
![]() |
---|
Biaya Pendidikan Jadi Penyumbang Inflasi di Jateng! Segini Biaya Masuk Sekolah dan Harga Seragam |
![]() |
---|
Alasan Sejumlah RT Menolak Dana Operasional, Wali Kota Semarang: "Mungkin Mereka Punya Kas Banyak" |
![]() |
---|
Gandeng Akademisi 5 Negara, FIB Undip Bahas Budaya dan Pembangunan Berkelanjutan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.