Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Nyaris Drop Out, Mantan Mahasiswa ITB Bagus Toyib Kini Sukses di Proyek Emas Afrika

Kisah mahasiswa nyaris drop out (DO) tapi akhirnya sukses menangani proyek besar di luar negeri.

Editor: raka f pujangga
Kolase Tribun Jabar/ IG @santosoim
Sosok Bagus Toyib, mahasiswa ITB yang sempat berkali-kali ingin menyerah menyelsaikan pendidikannya, kini ternyata sukses tangani proyek besar di luar negeri. 

TRIBUNJATENG.COM - Kisah mahasiswa nyaris drop out (DO) tapi akhirnya sukses menangani proyek besar di luar negeri. 

Mahasiswa itu bernama Bagus Toyib Rasyidin dari Jurusan Teknik Metalurgi Institut Teknologi Bandung (ITB).

Mahasiswa itu sempat berkali-kali ingin menyerah menyelesaikan pendidikannya, namun takdirnya kini berbeda.

Baca juga: Siasat Dosen Penyuka Sesama Jenis Jebak 22 Mahasiswa "Zikir Zakar" Supaya Transfer Ilmu Lebih Mudah

Kisahnya viral setelah dibagikan oleh Dosen ITB sekaligus kreator konten, Imam Santoso melalui akun Instagramnya @santosoim, Selasa (31/12/2024). 

Imam Santoso mengatakan bahwa mahasiswa bernama Bagus itu mulanya berkali-kali ingin menyerah saat menyelsaikan skripsi.

Saat itu, zaman pandemi Covid-19 hingga menyebabkan hampir semua orang terkenda dampaknya.

Namun akhirnya, Bagus mampu bangkit dan tidak menyerah, ia pun kini menjadi seorang Metallurgist.

"Cerita mahasiswa Teknik Metalurgi ITB yang berkali kali pengen nyerah ketika menyelesaikan skripsi. Karena zaman Covid hampir semua orang terkena dampak. Bangkit dan tak menyerah, kini si Bagus jadi Metallurgist hebat tangani proyek besar di Pantai Gading Afrika," tulis Imam, dikutip Tribunjabar.id, Selasa.

Imam Santoso pun menceritakan perjalanan mahasiswanya tersebut.

Imam mengaku pada awal 2022 ia mendapatkan ada mahasiswa yang menghilang dari kegiatan akademik kampusnya. 

Saat itu bila mahasiswa tersebut tidak wisuda pada Oktober 2024 maka bisa drop out (DO).

"Awal tahun 2022 dapat kabar ada mahasiswa ngilang, bila tidak wisuda Oktober 2022 maka bisa DO," lanjut Imam.

Saat itu, Bagus merasa down dan merasa tidak berguna. 

Ia pun merasa mengecewakan dibanding dengan teman-temannya yang lain.

"Namanya Bagus, dia down, merasa paling bodoh, tidak bergna dan mengecewakan dibanding teman-temannya yg lain, cobaan saat Covid," sambung Imam.

Imam pun berusaha mencari tahu informasi soal Bagus hingga akhirnya ia pun berhasil menghubungi.

"Setelah dapat no WA nya aku chat dia 'Gus kamu dimana? kalo gak balik ke Bandung aku datangi rumahmu di Jakarta," terangnya.

Beberapa hari kemudian, Bagus pun akhirnya mendatangi rumah Imam dengan membawa banyak tas.

Saat itu akan pindahan ke rumah singgah ITB, dulu Imam Santoso pun tinggal di sana.

Imam bercerita, banyak Dosen ITB yang begitu peduli dengan mahasiswa yang tiba-tiba menghilang.

"Aku pernah diajak ke Padang oleh Prof Zulfiadi (Kaprodi Metalurgi waktu itu) mencari mahasiswa ngilang juga, dan akhirnya bisa lulus," katanya.

Bagus pun sempat tinggal di rumah Imam, namun saat itu ia harus meninggalkannya ke Finlandia.

"Selama di Finlandia aku hanya update 'sudah sampai mana nulis skripsinya, semangat' karena pada prinsipnya mahasiswa sendirilah yang harus bangkit dan menyelsaikan," lanjutnya.

Menurut Imam, Bagus sempat beberapa kali tidak percaya dirinya akan lulus, bahkan pasrah jika harus DO.

"Beberapa kali dia bilang 'Mas aku gak mungkun lulus, aku gak papa DO aja'," katanya.

Bagus pun tetap berjuang, pada September 2022, Bagus pun lulus.

Keluarganya pun bahkan mendatangi rumah Imam.

"Terus berjuang, September 2022 dijung DO, si Bagus lulus, ini keluarganya datang ke rumahku," katanya.

Setelah 7 bulan berjuang dan bangkit, Bagus pun meninggalkan rumah Imam.

Tidak lama kemudian, ia pun diwisuda dan bekerja di perusahaan asal Australia.

"Segera setelah wisuda ia dapat kerja di Green Gold Technology perusahaan asal Australia," kata Imam.

Kini, ia pun berhasil mejadi salah satu Metallurgist hebat.

Bahkan, Bagus juga menangani proyek besar emas di Pantai Gading Afrika.

"Jadi salah satu metallurgist hebat, tangani protek besar emas di Pantai Gading Afrika," lanjutnya.

Imam berpesan bahwa menuntut ilmu adalah bagian dari perjuangan dan sesuatu yang diperjuangkan tidak selalu mudah.

"Menuntut ilmu itu berjuang, dan namanya berjuang pasti tidak mudah. Tapi kalian bisa. Pendidikan bisa mengubahmu," pungkas Imam.

Unggahan Imam pun langsung dibanjiri komentar warganet.

Banyak warganet yang takjub dengan perjuangan Bagus.

Baca juga: Time Line Pendaftaran Mahasiswa Baru Jalur SNBP dan SNBT 2025, Ini Empat Prodi yang Dibuka UIN Saizu

Selain itu ada juga yang berbagi kisah tengah berjuang dengan pendidikannya.

@eka***.
Masya Allah...nangis aku bacanya....smg mas Imam" lainnya semakin byk , baik itu dari i tingkat dasar saMpai perguruan tinggi

@dia***.
MasyaAllah merinding dan mau nangis. Rasanya berharga banget ada dosen yg segitu pedulinya dgn mahasiswa yg ngilang. Sayangnya dr 1000 dosen, paling hanya 1 yg begini.

@ami***.
Awal merantau ke Bandung, rasanya ingin menyerah, karena dari pelosok negeri, tapi Alhamdulillah sekarang sedang kuliah S2 Jepang-Indonesia sekaligus, kelak lulus langsung dapat 2 gelar master. Semangat yang sedang berjuang

@rum***.
Pak imam.. anda dosen yg sangat luar biasa. Mendidik para anak didik dengan penuh cinta... amal jariah bapak InsyaaAllah akan selalu mengalir buat bapak.. InsyaaAllah

 

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kisah Bagus Sempat Nyerah Kuliah di ITB, Pasrah Jika DO, Kini Sukses Tangani Proyek Emas di Afrika

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved