Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Kisah Pilu Kakek Bae, Tewas Bersama 8 Anggota Keluarga dalam Kecelakaan Jeju Air Usai Rayakan Ultah

Nasib tragis dialami seorang kakek Bernama Bae berusia 80 tahun dari Distrik Yeongkwang, Provinsi Jeollanam-do, Korea Selatan. 

Penulis: Andra Prabasari | Editor: galih permadi
GUARDIAN
Hanya 2 Orang Selamat, Ini Video Detik-detik Pesawat Jeju Air Tabrak Tembok Pembatas Lalu Terbakar 

Kisah Pilu Kakek Bae, Tewas Bersama 8 Anggota Keluarga dalam Kecelakaan Jeju Air Usai Rayakan Ultah

TRIBUNJATENG.COM- Nasib tragis dialami seorang kakek Bernama Bae berusia 80 tahun dari Distrik Yeongkwang, Provinsi Jeollanam-do, Korea Selatan. 

Tepat di hari ulang tahunnya, ia harus meregang nyawa Bersama dengan sembilan anggota keluarganya dalam kecelakaan pesawat Jeju Air.

Kecelakaan tersebut terjadi pada Minggu (29/12/2024), saat pesawat Boeing 737-800 yang membawa 181 penumpang dan awak tergelincir di Bandara Internasional Muan. 

Dalam peristiwa tersebut hanya dua orang yang selamat, keduanya merupakan anggota kru kabin.

Menurut informasi yang dihimpun, keluarga kakek tersebut awalnya terbang dari Bangkok menuju Korea Selatan untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-80. 

Namun, pesawat yang mereka tumpangi mengalami kerusakan sistem pendaratan, menyebabkan insiden fatal yang mengakhiri hidup seluruh anggota keluarga.

Stasiun televisi lokal KBC melaporkan bahwa ia berangkat bersama istri, dua putrinya, salah seorang menantu laki-lakinya, dan empat cucunya, termasuk seorang anak berusia lima tahun. 

Hanya seorang menantunya yang tak bisa ikut dan kini kehilangan istri dan ketiga anaknya.

Satu dari dua orang yang selamat, Lee (33), mengatakan kepada dokter bahwa dia "sudah diselamatkan" ketika dia terbangun di rumah sakit, demikian laporan Kantor Berita Yonhap.

Lee bekerja sebagai pramugari di pesawat Jeju Air yang jatuh pada Minggu pagi.

Layanan darurat awalnya membawa Lee ke rumah sakit di kota terdekat Mokpo, selatan Seoul.

Namun, Lee kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Universitas Wanita Ewha Seoul di ibu kota.

"Ketika saya bangun, saya sudah diselamatkan," katanya kepada dokter di rumah sakit, menurut direkturnya Ju Woong, Minggu, seperti diberitakan The Guardian.

Lee saat ini sedang dalam perawatan intensif setelah dokter mendiagnosisnya dengan beberapa patah tulang dan risiko kelumpuhan.

"Dia sudah bisa berkomunikasi sepenuhnya," kata Ju.

"Belum ada tanda-tanda kehilangan ingatan atau semacamnya," jelasnya mengutip TribunJatim.

Kronologi Kecelakaan

Pesawat Jeju Air dengan nomor penerbangan 7C2216 terbang dari Bangkok menuju Bandara Muan. 

Ketika mendarat, roda pendaratan bagian depan diduga mengalami kerusakan. 

Pesawat tergelincir dari landasan pacu dan menabrak pagar beton, memicu kebakaran hebat.

Berdasarkan keterangan pihak berwenang, pilot sempat mengirimkan sinyal marabahaya sebelum pesawat melewati ujung landasan pacu. 

Data dari kotak hitam sedang dianalisis untuk menentukan penyebab pasti kecelakaan ini.

Rekaman video yang beredar menunjukkan pesawat terbakar hebat dengan asap tebal mengepul ke udara. 

Hingga kini, investigasi masih berlangsung, termasuk kemungkinan adanya tabrakan burung sebelum pesawat mendarat.

Presiden Jeju Air, Kim E-bae, secara resmi meminta maaf kepada keluarga korban atas tragedi ini. 

Ia menyatakan rasa tanggung jawab penuh atas insiden yang terjadi.

Sementara itu, pemerintah Korea Selatan telah menetapkan wilayah Muan sebagai zona bencana khusus. 

Boeing juga menyampaikan belasungkawa dan berjanji akan membantu penyelidikan.

Penyelidikan Lebih Lanjut

Kementerian Perhubungan Korea Selatan menyebutkan bahwa pesawat tersebut berusia 15 tahun dan dalam perjalanan pulang dari Bangkok.

Meski demikian, hingga kini belum ada kesimpulan resmi mengenai penyebab kecelakaan.

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved