Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Kronologi Bocah 7 Tahun Tersesat Selama 5 Hari di Taman Nasional Penuh Singa, Begini Nasibnya

Seorang bocah berusia tujuh tahun dikabarkan hilang pada 27 Desember 2024 lalu di sebuah kawasan taman nasional yang berada di Zimbabwe.

Penulis: Alifia | Editor: galih permadi
YOUTUBE
ilustrasi SINGA 

Kronologi Bocah 7 Tahun Tersesat Selama 5 Hari di Taman Nasional Penuh Singa, Begini Nasibnya

TRIBUNJATENG.COM- Seorang bocah berusia tujuh tahun dikabarkan hilang pada 27 Desember 2024 lalu di sebuah kawasan taman nasional yang berada di Zimbabwe.

Diketahui jika taman nasional tersebut banyak dihuni berbagai macam hewan buas mulai dari singa, macan tutul, gajah hingga satwa liar lainnya.

Dilansir dari USA Today, melalui Mutsa Murombedzi selaku anggota Parlemen Zimbabwe di Provinsi Mashonaland Barat menyebutkan penemuan bocah tersebut merupakan suatu keajaiban.

Bocah berusia tujuh tahun tersebut ditemukan dalam kondisi selamat setelah hilang selama 5 hari.

Baca juga: 2 Orang Tewas, Pesawat Jatuh Kecelakaan Tabrak Pabrik: Timbulkan Ledakan Besar

Baca juga: Roy Kiyoshi Ungkap Penerawangannya, Ada Artis Muda Meninggal Dunia Secara Tragis di Tahun 2025

Baca juga: Erina Gudono Tampil dengan Model Rambut Baru, Warganet Soroti Gaya Stylist Salon Istri Kaesang

Baca juga: Klarifikasi TNI AU Soal Tuduhan Anggotanya Terlibat Penembakan Pemilik Rental Mobil di Rest Area

Melalui akun sosial media X milik Mutsa,  dirinya tampak menyoroti hilangnya bocah berusia 7 tahun tersebut.

Pada Rabu (1/1/2025) Mutsa tampak menuliskan jika kejadian tersebut terjadi di Nyaminyami sebuah komunitas di Pedesaan Kariba dimana terdapat belokan yang dengan mudah mengarahkan siapapun ke taman nasional.

Diduga jika bocah tujuh tahun tersebut salah berbelok dan membuatnya tersesat dan hilang hingga masuk ke dalam taman nasional.

Bocah berusia tujuh tahun tersebut hilang di daerah Marindi setelah melakukan perjalanan kurang lebih sejauh 50 kilometer dari rumahnya.

"Ia kemudian tersesat dan tanpa sadar masuk ke Taman Nasional Matusadona yang dipenuhi singa," kata pejabat taman dalam sebuah pernyataan. 

Taman Nasional Matusadona sendiri merupakan wilayah yang diapit oleh dua sungai yakni sungai Ume dan sungai Sanyati.

Wilayah tersebut memiliki kepadatan singa tertinggi di Afrika dan berisi gajah, kerbau, dan spesies khas tepi danau seperti kuda nil, waterbuck, dan impala, menurut African Parks. 

Sejumlah pihak telah diturunkan untuk melakukan pencarian bersama untuk bisa menemukan bocah laki-laki itu.

Namun, pencarian yang telah dilakukan terhalang oleh hujan lebat yang mengaburkan jejak kaki anak tersebut. 

Para penyelamat akhirnya menemukan jejak kaki pada 30 Desember di area Lembah Sakata di taman itu, menurut pejabat taman. 

Setelah lima hari yang panjang dan mengerikan di hutan dekat Sungai Hogwe, yang mengalir ke Sungai Ume, penjaga taman menemukan bocah itu hidup pada 31 Desember, kata Murombedzi dan pejabat taman. 

Saat tersesat di taman, anak laki-laki itu tidur di tempat bertengger yang berbatu, menghindari singa, melewati gajah, dan memakan buah-buahan liar, menurut Murombedzi.

Petugas taman juga mengungkap jika anak laki-laki tersebut bahkan memiliki caranya tersendiri untuk mengakses air bawah tanah sebagai air minum, dengan cara menggali lubang kecil di sepanjang tepi sungai yang kering.

Teknik tersebut cukup terkenal di sejumlah daerah yang rawan mengalami kekeringan.

Setelah berhasil ditemukan, bocah laki-laki tersebut kemudian segera dilarikan ke klinik setempat untuk mendapatkan sejumlah pemeriksaan sebelum akhirnya dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan evaluasi medis.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved