Berita Semarang
Dewan Dorong Pemkot Semarang Cepat Atasi Persoalan Irigasi di Mangkang dan Mangunharjo
Pasca dilakukan normalisasi Sungai Beringin, saluran irigasi yang mengaliri sawah di Mangkang Wetan dan Mangunharjo Semarang disebut terganggu.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - DPRD Kota Semarang mendorong Pemkot segera melakukan langkah penanganan dampak dari normalisasi Sungai Beringin bagi petani.
Pasca dilakukan normalisasi Sungai Beringin, saluran irigasi yang mengaliri sawah di Mangkang Wetan dan Mangunharjo pun terganggu.
Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang, Rukiyanto mengatakan, dewan mengapresiasi langkah pemerintah melakukan normalisasi sungai sebagai upaya penanganan banjir.
Namun, kepentingan masyarakat harus diperhatikan.
Baca juga: Inilah Profil Hotel Aruss Semarang yang Disita Bareskrim Polri, Pernah Sabet 2 Rekor Muri
Baca juga: Bareskrim Polri Sita Hotel Aruss Semarang Hasil TPPU Judi Online: Ini Bukan Berarti Perampasan
"Kepentingan masyarakat ini harus diperhatikan."
"Di sisi lain, kami mengapresiasi pembangunan normalisasi Sungai Beringin untuk mengurangi banjir di wilayah tersebut," ungkap Anggota Fraksi PDI Perjuangan tersebut, Senin (6/1/2025).
Dia menyebut, awalnya normalisasi tersebut untuk mengantisipasi banjir.
Namun, setelah pembangunan selesai, masyarakat mengeluhkan air yang tidak bisa mengaliri irigasi sawah.
Hal ini tentu sangat berdampak terhadap sektor pertanian di Kecamatan Tugu.
"Kami berharap, ini harus segera diselesaikan Pemkot Semarang, sehingga keduanya bisa teratasi banjir dan irigasi sawah bisa diperhatikan," ucapnya.
Pihaknya juga menyampaikan, nantinya di wilayah tersebut akan dibangun rumah susun.
Pemkot Semarang diminta untuk lebih memperhatikan dampak apa saja yang akan terjadi.
Baca juga: Kesaksian Heri saat Kebakaran di Pemukiman Padat Bugangan Semarang
Baca juga: DPRD Kota Semarang Apresiasi Penanganan Banjir Era Pemerintahan Mbak Ita
"Untuk usulan bendungan, perencanaan yang dibuat harus bersifat tuntas atau selesai."
"Di daerah sana juga akan ada dibangun rumah susun, sudah diproses, apakah nanti itu akan ke sana, dilihat itu akan memberi dampak atau tidak," ujarnya.
Rukiyanto mendorong Pemkot Semarang untuk bisa teliti sebelum bersikap.
Pasalnya, hal itu menyangkut kepentingan masyarakat.
Petani Mangkang Wetan, Khayat terdampak pasca dilakukan normalisasi Sungai Beringin.
Sawahnya kekeringan dan tak bisa ditanami padi.
"Dampaknya karena tidak ada air jadi tidak bisa ditanami, kalau gagal panen bisa nanam, tapi tidak bisa panen."
"Nah ini tidak bisa nanam," ungkap Khayat.
Seharusnya, sawah milik Khayat seluas 2,5 hektare bisa ditanami dua hingga tiga kali dalam setahun.
Namun, karena dampak normalisasi Sungai Beringin, dirinya tak dapat menanam padi. (*)
Baca juga: 2 Gadis Kakak Beradik Ditemukan Membusuk di Kamar Rumah Desa Rembang, Tak Ada Tanda-tanda Kekerasan
Baca juga: Geger Penemuan Jasad Bayi di Saluran Irigasi Pageruyung Kendal, Ada Luka di Pelipis Kanan
Baca juga: AKP Anggito Erry Kurniawan Jabat Kasat Lantas Polres Blora, AKP Filikmu Jadi Kapolsek Pedurungan
Baca juga: Lantik 1.516 PPPK Fungsional Guru Hingga Teknik, Ini Pesan Pj Bupati Batang
Semarang
Pemkot Semarang
DPRD Kota Semarang
Sungai Beringin
normalisasi Sungai Beringin
Rukiyanto
komisi c dprd kota semarang
Harga Emas Antam di Semarang Hari Ini Selasa 5 Agustus 2025, Naik Rp 13.000 per Gram |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Semarang Hari Ini Selasa 5 Agustus 2025: Banyumanik Hujan Petir |
![]() |
---|
Kisah Sosok Setyo Hadi Pemilah Sampah Berangkat Umrah, Berkah Perluasan TPA Blondo Semarang |
![]() |
---|
Alasan Ayah Bocah SD Yang Viral Susuri Sungai Diusir Warga Semarang Karena Melepaskan Anjingnya |
![]() |
---|
Semarang Ditunjuk sebagai Pilot Project RBI, Wali Kota: Kami Siap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.