Semarang
Pencatutan Nama Berujung Somasi Terbuka, Buntut Gagalnya Perlombaan Tari Piala Gubernur Jateng
Batalnya perlombaan tari yang digelar di Taman Indonesia Kaya (TIK) Kota Semarang berbuntut panjang.
Penulis: budi susanto | Editor: rival al manaf
Menurutnya hingga siang hari tidak ada progres sama sekali, ditambah protes dari ratusan peserta.
"Suasana kacau, saya juga ditekan oleh ratusan peserta karena saya yang mengakomodir mereka," tuturnya.
Diterangkannya, akhirnya para peserta meminta Wasi bertandang ke Kantor Gubernur Jateng untuk difasilitasi.
Ia mengaku mengikuti kemauan ratusan peserta bersama kepanitiaan perlombaan tari lainnya.
Dijelaskannya sampai di gubernuran Mei tak kunjung datang, ia pun diminta peserta melanjutkan perlombaan.
"Kami pun kembali ke TIK dan berusaha melanjutkan perlombaan tari. Sekitar 14.30 WIB sound sistem baru terpasang," ucapnya.
Namun menurut Wasi sound sistem tersebut tidak terhubung ke listrik, bahkan ia kebingungan mencari sumber listrik.
Sekitar pukul 18.00 WIB akhirnya sound sistem bisa dihidupkan namun hanya berbunyi 5 menit setelah itu mati.
"Akhirnya para peserta perlombaan tari banyak yang meninggal lokasi perlombaan," jelasnya.
Pasca kejadian tersebut, Wasi mengaku dikeluarkan dari group WhatsApp yang dibuat oleh Mei.
Ia berujar secara struktural atasan dalam acara adalah Mei, jika ada permasalahan seharusnya berkomunikasi dengan Mei.
"Tapi kenyataannya tidak pernah direspon. Bahkan saya menawarkan, jika sound sistem tidak berfungsi saya ada sound sistem lain namun tetap tidak direspon," terang Wasi.
Tak hanya Wasi, nama lain yang dicatut adalah Putri Hana. Ia juga sebagai panitia yang mengorganisir fashion show dalam kegiatan tersebut.
Hana juga mengaku dalam kepanitiaan semua telah dibagi dan antar kepanitiaan bekerja sesuai job desk masing-masing.
"Selain tari ada 6 perlombaan lainnya. Kami diminta oleh ketua panitia tidak boleh mengurusi job desk lainnya, dati hal tersebut kami fokus pada desk masing-masing. Namun selama ini komunikasi kami tidak direspon dan mendadak dikeluarkan dari group WhatsApp," tambahnya.
Lakukan Penggelapan di Perusahaan Furniture Hingga Rp 292 Juta, Elisabeth Dijebloskan ke Penjara |
![]() |
---|
Jelang Musim Hujan, Proyek Rp 1 Triliun di Semarang Kawasan Timur Jadi Andalan Atasi Banjir |
![]() |
---|
Showroom Tata Udara Modern Hadir di Semarang, Tawarkan Solusi Untuk Hunian dan Komersial |
![]() |
---|
Kisah Wulandari Warga Semarang Dapat Hadiah Mobil, Karena Belikan Obat untuk Ibu |
![]() |
---|
Perbaikan Saluran Air di Semarang Berlangsung, Wilayah Timur Jadi Fokus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.