Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Karena Nunggak Bayar SPP Rp180 Ribu, Siswa Kelas IV SD Harus Lesehan di Lantai Saat Ikuti Pelajaran

Dalam mengikuti pelajaran di kelas, siswa SD berinisial MA sdi Kota Medan ini dilarang duduk di bangku, melainkan harus di lantai secara lesehan.

Editor: deni setiawan
Rahmat Utomo/Kompas.com
Kamelia (38) ibu dari siswa SD kelas IV di Medan yang viral disuruh gurunya belajar di lantai saat diwawancarai di rumahnya di Jalan Brigjen Katamso, Medan, Sumatera Utara, Jumat (10/1/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, MEDAN - Hanya dikarenakan menunggak biaya sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) atau biaya sekolah sebesar Rp180.000, seorang siswa kelas IV sekolah dasar harus memperoleh perlakuan kurang manusiawi.

Dalam mengikuti pelajaran di kelas, siswa berinisial MA di Kota Medan ini dilarang duduk di bangku, melainkan harus di lantai secara lesehan.

Ya, ini adalah nasib yang dialami MA siswa kelas IV SD swasta di Kota Medan dan menjadi viral di media sosial beberapa hari terakhir ini.

Baca juga: VIRAL Petugas Dishub Sapu Ranjau Paku di Jalanan, Tapi Cuma Sekadar Kebutuhan Foto Dokumentasi

Baca juga: Inilah Sosok Syarif Hidayat, Guru SD Yang Nekat Menerjang Derasnya Sungai Karena Jembatan Putus

Penyebabnya, dalam video tersebut MA duduk lesehan sendirian di lantai di dalam kelas saat menerima pelajaran, tidak dengan teman- temannya yang duduk di kursi.

Usut punya usut lantaran siswa tersebut belum membayar uang SPP di SD Abdi Sukma Kota Medan tersebut.

Atas kejadian itu, Kamelia, ibu dari MA tersebut pun sempat protes dan tak menyangka jika sekolah memperlakukan anaknya seperti yang terlihat di video.

MA, siswa kelas IV SD swasta di Kota Medan dihukum belajar di lantai oleh gurunya berinisial H karena belum membayar uang sumbangan biaya pendidikan (SPP).

Videonya viral di media sosial dan banyak menjadi perbincangan.

Ibu MA, Kamelia mengatakan, anaknya menunggak uang SPP selama 3 bulan dengan total Rp180.000. 

Kata dia, salah satu penyebab tunggakan tersebut adalah karena dana Program Indonesia Pintar (PIP) pada 2024 belum cair.

Sementara itu, kondisi ekonominya pas-pasan.

Sang suami hanya seorang buruh bangunan.

"Biasanya dapat bantuan PIP."

"Karena 2024 belum keluar, sehingga menunggak."

"Jadi saya menunggak bayar karena bantuan belum keluar," ujar Kamelia di rumahnya Jalan Brigjen Katamso, Kota Medan seperti dilansir dari Kompas.com, Jumat (10/1/2025).

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved