Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kudus

Puncak Perayaan Bwee Gee di Kudus Sedot Animo Ribuan Warga

Puncak perayaan Bwee Gee di Kelenteng Hok Hien Bio di Kudus berlangsung meriah.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: rival al manaf
istimewa
Kirab Bwee Gee yang berlangsung di Kabupaten Kudus, Minggu (12/1/2025). kirab ini merupakan puncak perayaan Bwee Gee sebagai bentuk rasa syukur kepada Dewa Bumi.   

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Puncak perayaan Bwee Gee di Kelenteng Hok Hien Bio di Kudus berlangsung meriah, Minggu (12/1/2025). Puncak perayaan yang ditandai dengan kirab tersebut menyedot animo ribuan warga untuk menyaksikan kirab tersebut.

Bwee Gee ini merupakan bentuk rasa terima kasih kepada Hok Tik Tjing Sien atau Dewa Bumi. Dalam keyakinan umat Tri Dharma, Dewa Bumi telah menjaga dan memelihara alam semesta. Momentum ini tidak sekadar perayaan keagamaan, tetapi juga menjadi ajang untuk mempererat persaudaraan di tengah keberagaman masyarakat Kudus. Alhasil pengurus kelenteng Hok Hien Bio komitmen menjadikannya sebagai pusat kegiatan keagamaan dan budaya yang inklusif.

“Kami berharap tradisi ini terus menjadi bagian dari identitas budaya Kabupaten Kudus,” ujar Ketua Pembina Kelenteng Hok Hien Bio, Liong Kuo Tjun.

Pengurus kelenteng juga membuka ruang kepada para generasi muda supaya ikut terlibat dalam tradisi Bwee Gee. Dengan begitu tradisi ini akan tetap hidup di masa mendatang.

Dalam puncak perayaan kirab Bwee Gee ini juga dihadiri oleh Bupati Kudus terpilih Sam’ani Intakoris, Dandim 0722/Kudus Letkol Inf Hermawan Setya Budi, Kabagops Polres Kudus Kompol Eko Pujiono, anggota DPRD Kudus Valerie Yudistira, dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus Mutrikah.

Kirab dimulai dari kelenteng Hok Hien Bio di Jalan Ahmad Yani Getaspejaten menuju ke Jalan Ramelan, Jalan Mangga, Jalan Wahid Hasyim, Jalan Tanjung, Jalan Pemuda, Jalan Ahmad Yani, dan kembali ke kelenteng.

Sebelum kirab, umat Tri Dharma menggelar ritual tolak balak dengan harapan alam semesta mendukung segenap rencana dan Tanah Air tetap aman dan damai. Kemudian saat kirab yang menjadi daya tarik karena adanya patung para dewa yang dikirab dari berbagai perwakilan kelenteng, kemudian ada atraksi barongsai, liong, dan kekebalan tubuh.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus Mutrikah mengatakan, kegiatan rutin kirab Bwee Gee setiap tahun ini merupakan daya tarik tersendiri untuk Kabupaten Kudus dan memberi dampak positif bagi masyarakat. Sebab dengan digelarnya tradisi tersebut secara otomatis akan meningkatkan kunjungan wisata dan dampaknya bisa dirasakan dengan meningkatnya okupansi penginapan.

“Dampaknya bisa dirasakan banyak sektor, mulai hotel, restoran, sampai UMKM. Ini perlu dilestarikan agar terus ada,” kata Mutrikah. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved