Program PINTAR
7 Langkah Nyata untuk Membangun Generasi Berkarakter Hebat
BARU-BARU ini, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) meluncurkan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
Oleh: Lailatul Qodriyah MPd, Kepala SD Negeri Sarwadadi 03 Kawunganten dan Fasilitator Program PINTAR Tanoto Foundation
BARU-BARU ini, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) meluncurkan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Gerakan ini bertujuan untuk menciptakan generasi anak Indonesia yang sehat, cerdas, dan berkarakter unggul. Fokusnya mencakup kebiasaan Bangun Pagi, Beribadah, Berolahraga, Makan Sehat dan Bergizi, Gemar Belajar, Bermasyarakat, serta Tidur Cepat.
Namun, perubahan gaya hidup modern menghadirkan tantangan baru. Anak-anak kini lebih rentan terhadap pola makan tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan waktu tidur yang berkurang akibat penggunaan teknologi tanpa kendali. Untuk itu, satuan pendidikan memegang peran penting dalam membentuk kebiasaan positif tersebut.
Pelaksanaan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat membutuhkan kolaborasi antara orang tua, guru, dan satuan pendidikan. Orang tua menjadi teladan utama dalam kehidupan anak. Guru berperan sebagai fasilitator yang mengintegrasikan kebiasaan baik dalam kegiatan sehari-hari, sementara satuan pendidikan bertanggung jawab menyediakan fasilitas, menciptakan lingkungan yang mendukung, serta menyusun kebijakan yang mendorong perubahan perilaku siswa.
Beberapa strategi konkret dapat dilakukan untuk mendukung keberhasilan gerakan ini. Salah satunya adalah program “Sambut dan Sapa Siswa,” di mana guru dan tenaga kependidikan menyambut kedatangan siswa dengan sapaan hangat. Hal ini tidak hanya mengajarkan kedisiplinan, tetapi juga membangun hubungan emosional yang positif antara siswa dan guru. Selain itu, pembiasaan membaca selama 15 menit sebelum pelajaran dimulai dapat membantu menanamkan budaya gemar belajar di sekolah.
Dalam mendukung kesehatan fisik, sekolah dapat menetapkan kegiatan olahraga bersama, menyediakan fasilitas bermain, atau mengintegrasikan senam sederhana sebelum pembelajaran dimulai. Untuk mendukung pola makan sehat, kantin sekolah dapat bekerja sama menyediakan menu bergizi seperti buah-buahan dan jus tanpa gula tambahan. Program seperti “Kreasi Bekal Sehat” juga dapat melibatkan orang tua dalam mengedukasi siswa tentang pentingnya asupan gizi yang seimbang.
Nilai-nilai spiritual dan sosial juga perlu diperkuat. Pembiasaan doa bersama sebelum dan sesudah pembelajaran, peringatan hari besar keagamaan, atau kegiatan amal dapat membantu siswa menjadikan ibadah sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Di sisi lain, kegiatan seperti kerja bakti bersama dapat mengajarkan siswa tentang tanggung jawab sosial, kerja sama, dan kepedulian terhadap sesama.
Selain kebiasaan di atas, tidur yang cukup juga merupakan aspek penting dalam mendukung konsentrasi belajar. Edukasi kepada siswa dan orang tua tentang pentingnya istirahat yang cukup dapat dilakukan melalui diskusi rutin atau media edukasi yang dipasang di sekolah.
Untuk memastikan keberlanjutan kebiasaan ini, sekolah dapat memanfaatkan media publikasi seperti poster di tempat strategis atau jurnal kebiasaan yang melibatkan evaluasi bersama antara siswa, guru, dan orang tua.
Komitmen bersama menjadi kunci keberhasilan gerakan ini. Dengan strategi yang terintegrasi dan dukungan semua pihak, kebiasaan baik dapat tertanam dalam keseharian siswa. Kebiasaan ini tidak hanya menjadi rutinitas, tetapi berkembang menjadi karakter yang melekat. Ketika karakter ini menjadi bagian dari kehidupan siswa, mereka akan tumbuh menjadi generasi emas yang berkompetensi unggul, berintegritas, dan memiliki daya saing tinggi. (*)
Pemkab Kendal Sosialisasikan Perbup Literasi dan Numerasi, Dorong Transformasi Pendidikan Sejak Dini |
![]() |
---|
SMPN 31 Semarang Luncurkan Program Duta OTSAB untuk Meningkatkan Kolaborasi Orang Tua dan Sekolah |
![]() |
---|
Guru SDN Sadeng 02 Semarang Mengajarkan Logika Berpikir melalui Unplugged Coding Literacy |
![]() |
---|
Sinergi Lintas Sektor untuk Menumbuhkan Budaya Numerasi Sejak Dini |
![]() |
---|
Tanoto Foundation Fellowship Program 2025 Kembali Dibuka, Siap Cetak Pemimpin Pendidikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.