Fokus pada Capaian Tiga Kabupaten, Pj Gubernur Jateng Beri Arahan 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana, memberikan perhatian khusus pada capaian tiga kabupaten dalam pelantikan Pj Bupati Kudus serta perpanjangan masa jabatan Pj Bupati Tegal dan Magelang. 

Acara tersebut digelar di Gedung Grandhika Bhakti Praja, Kompleks Pemprov Jateng. 

Herda Melmijaya resmi dilantik sebagai Pj Bupati Kudus, menggantikan M Hasan Chabibie. Sementara itu, Agustyarsyah dan Sepyo Achanto tetap melanjutkan tugas mereka sebagai Pj Bupati Tegal dan Magelang. 

Dalam arahannya, Nana memaparkan sejumlah tantangan yang harus segera diatasi oleh masing-masing kabupaten untuk mendukung capaian Provinsi Jateng. 

- Kabupaten Tegal: Stunting dan Pengangguran Jadi Sorotan 

Nana menyoroti angka stunting di Kabupaten Tegal yang mencapai 21,5 persen pada 2023, lebih tinggi dari rata-rata provinsi sebesar 20,7 persen. 

Selain itu, tingkat pengangguran di Tegal juga menjadi perhatian dengan angka mencapai 7 persen, jauh di atas rata-rata Jawa Tengah yang berada di 4,78 persen. 

“Inflasi di Tegal juga masih cukup tinggi, yaitu 2,19 persen, melebihi rata-rata provinsi. Kami berharap semua indikator ini bisa ditingkatkan melalui sinergi dan kerja keras,” ujarnya. 

- Kabupaten Kudus: Tantangan Pertumbuhan Ekonomi 

Kabupaten Kudus menghadapi tantangan di sektor pertumbuhan ekonomi. Pada triwulan III 2024, pertumbuhan ekonomi di Kudus tercatat hanya 3,19 persen, lebih rendah dari rata-rata provinsi sebesar 4,94 persen. 

“Inflasi di Kudus juga perlu ditekan, saat ini berada di angka 1,71 persen, lebih tinggi dari rata-rata Jawa Tengah yang hanya 1,67 persen,” tambah Nana. 

Ia meminta agar Pj Bupati Kudus dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk memperbaiki indikator tersebut dan memastikan pertumbuhan ekonomi daerah berjalan sesuai target. 

- Kabupaten Magelang: Fokus Kemiskinan dan Pertumbuhan Ekonomi 

Sementara itu, di Kabupaten Magelang, tantangan utama adalah kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi. 

Angka kemiskinan di Magelang masih cukup tinggi, yakni 10,83 persen, lebih buruk dibanding rata-rata provinsi sebesar 10,47 persen.