Berita Pati
Fenomena Sungai Berbusa Berbau Wangi di Sungai Pati: Diduga Limbah Deterjen
Kepala DLH Kabupaten Pati Tulus Budiharjo menduga busa tebal berasal dari bahan deterjen yang dibuang di sekitar sungai Bendung Bibis Margorejo Pati.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, PATI – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati Tulus Budiharjo menduga busa tebal yang muncul di sungai sekitar Bendung Bibis, Desa/Kecamatan Margorejo, merupakan bahan deterjen yang dibuang secara liar.
Sebelumnya, busa tebal tiba-tiba memadati sungai tersebut pada Minggu hingga Senin (12-13/1/2025).
Warga khawatir busa tersebut bakal mencemari lahan pertanian mereka.
Baca juga: Sungai di Margorejo Pati Mendadak Dipenuhi Busa, Warga Duga Dampak Limbah
Sempat muncul dugaan, busa tersebut muncul akibat pencemaran dari limbah Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sukoharjo atau yang dikenal warga dengan sebutan TPA Banyuurip.
Namun, dari hasil penelusuran, Tulus memastikan sumber pencemaran bukan dari TPA.
“Kemarin kami sudah ke lokasi begitu dapat aduan. Kami juga segera komunikasi dengan pihak-pihak terkait. Setelah kami cek di lapangan, kondisi paginya (Senin 13 Januari) busa tinggal sedikit,” kata dia saat ditemui di kantornya, Selasa (14/1/2025).
Dari ciri-cirinya, kata Tulus, busa tersebut tidak berbau menyengat, malah justru berbau wangi.
“Ada kecenderungan seperti deterjen, agak wangi. Dari analisis lab sederhana yang kami lakukan, kondisi PH dan suhu, juga tidak ada fluktuasi yang ekstrem. Jadi secara umum tidak membahayakan dari sisi itu,” jelas dia.

Pihaknya telah merunut tempat-tempat yang diduga sebagai sumber pencemaran.
Antara lain di TPA dan juga Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) yang dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTR) Pati.
“Tapi setelah dicek ke situ (TPA dan IPLT), tidak ada indikasi sumber pencemaran di situ. Lagipula kalau dilihat dari mekanisme atau sistem yang ada di IPLT, tidak mungkin menggunakan deterjen, karena akan membunuh bakteri. Jadi hampir bisa dipastikan sumbernya tidak di sekitar situ,” jelas Tulus.
Baca juga: Terungkap Hubungan Fauzan dengan Sinta Korban Mutilasi, Tak Berkutik Saat Polisi Tunjukkan Busa
Dia menambahkan, pihaknya memprediksi ada pembuangan liar yang dilakukan di sungai, yang kemudian mengakibatkan timbulnya busa tersebut.
Pihaknya pun mengomunikasikan para petugas di TPA agar memperketat pengawasan terhadap pihak-pihak yang membuang sampah.
“Sebab kalau ada yang membuang yang lain di sekitar situ, sebelum masuk TPA, nanti tetap kita yang kena dampak, itu yang kami komunikasikan pada teman-teman baik di pengelolaan sampah maupun tinja,” tandas Tulus. (mzk)
Jubir Gerindra Pati Duga Aksi Demo Minta Penggantian Anggota Pansus dari PDIP Ada yang Menunggangi |
![]() |
---|
Janji Berpihak ke Rakyat Diuji di Pati: Warga Desak Partai Gerindra Pecat Bupati Sudewo |
![]() |
---|
Bupati Pati Sudewo Sanggupi Tuntutan Petani soal Izin Tambang hingga Reforma Agraria |
![]() |
---|
Petani Desak Bupati Pati Sudewo Keluarkan Rekomendasi Pengajuan TORA 7,3 Hektare di Pundenrejo |
![]() |
---|
Suara Semar dari Lereng Kendeng: Jerit Petani Pati yang Tanah dan Airnya Dirampas Tambang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.