Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Solo

Belum Anggarkan Untuk Dukung MBG, Pemkot Solo Siapkan Alternatif Dana Tidak Terduga Jika Diwajibkan

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo belum mengalokasikan anggaran untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Penulis: Agus Iswadi | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG/Agus Iswadi
Foto ilustrasi Siswa SMPN 3 Colomadu Kabupaten Karanganyar mencuci wadah usai menyantap hidangan program MBG pada Senin (6/1/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo belum mengalokasikan anggaran untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Seperti diketahui ada tujuh sekolahan yang mengawali program MBG di Kota Solo pada Senin (13/1/2025).

Total ada 2.787 siswa di sekolahan mulai dari SD hingga SMA sederajat itu. 

Baca juga: Kolaborasi UNSOED dan Charoen Phokhand Dukung Program Makan Bergizi

Menu makanan di sekolahan tersebut disediakan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Purwadiningratan yang lokasinya berada di wilayah Kecamatan Jebres atau dengan radius kurang dari 2 Km dari tujuh sekolahan tersebut.

Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkot Solo, Budi Murtono menyampaikan, pihaknya kini masih memantau pelaksanaan MBG yang telah dijalankan di wilayah Kecamatan Jebres.

Terkait anggaran dari daerah untuk mendukung program tersebut, terangnya, pemkot belum mengalokasikan.

"Kita belum ada anggaran sama sekali, cuma ya dulu kan disampaikan Mendagri dan Menkue ada surat edaran, daerah-daerah disuruh menyiapkan apabila nanti ada kebijakan dari pusat suruh mengalihkan beberapa pendanaan dana transfer untuk mendukung dana pusat," katanya saat dihubungi Tribunjateng.com, Minggu (19/1/2025).

Kendati pemkot belum mengalokasikan anggaran dari APBD untuk mendukung program tersebut, lanjut Budi, ada alternatif pendanaan bersumber dari Dana Tidak Terduda (DTT).

Pihaknya telah membahas dengan pihak legislatif terkait alternatif tersebut. Adapun total DTT tahun ini sebesar Rp 15 miliar.

"Salah satunya itu (DTT) yang kita bahasa dengan DPRD, kalau daerah disuruh mendukung salah satu alternatif, kalau daerah diwajibkan membackup itu nanti dari DTT," terangnya.

Budi menerangkan, tentu tidak semua dana dari DTT dialokasikan untuk mendukung MBG apabila nanti ada kewajiban dari pusat terkait hal tersebut.

Pasalnya DTT selama ini lebih banyak digunakan untuk penanganan kebencanaan dan dana sosial yang tidak terencana.

Dia menuturkan, baru ada satu SPPG yang menjalankan program MBG di Kota Solo.

Secara keseluruhan jumlah siswa di Kota Solo ada lebih dari 100 ribu.

Menurutnya, paling tidak butuh 40 SPPG untuk dapat melayani siswa yang ada di Kota Solo terkait program MBG.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved