Berita Semarang
PLTGU Tambak Lorok Resmi Beroperasi, Jadi Pembangkit Terbesar dan Tercanggih di Indonesia
Presiden RI Prabowo Subianto meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tambak Lorok di Kota Semarang, Jateng, Senin (20/1) secara darin
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Presiden RI Prabowo Subianto meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tambak Lorok di Kota Semarang, Jateng, Senin (20/1) secara daring.
PLTGU tersebut menjadi salah satu dari 37 proyek strategis ketenagalistrikan yang diresmikan secara serentak di 18 provinsi di Indonesia.
Dengan kapasitas mencapai 850 megawatt (MW), PLTGU Tambak Lorok bertipe combined cycle single shaft ini dinobatkan sebagai pembangkit listrik terbesar di Indonesia.
Tak hanya unggul dalam kapasitas, pembangkit ini juga menggunakan teknologi canggih yang membuatnya ramah lingkungan dan efisien.
Teknologi Mutakhir dan Respons Cepat
Salah satu keunggulan PLTGU Tambak Lorok adalah kemampuan responsnya yang luar biasa cepat.
Pembangkit tersebut mampu menambah daya hingga 70 MW hanya dalam waktu satu menit, menjadikannya solusi ideal untuk mendukung kebutuhan listrik yang fluktuatif.
“PLTGU Tambak Lorok adalah pembangkit dengan teknologi terbaru yang mampu beroperasi secara efisien sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Ini merupakan langkah besar dalam memenuhi kebutuhan energi nasional,” ujar Presiden Prabowo dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tribunjateng.com, Selasa (21/1/2025).
PLTGU Tambak Lorok merupakan bagian dari 37 proyek strategis ketenagalistrikan yang mencakup 26 pembangkit, 7 transmisi, dan 4 gardu induk. Total kapasitas dari proyek-proyek ini mencapai 3,2 gigawatt (GW).
“Proyek ini menjadi kebanggaan bersama. Dengan keberadaan Tambak Lorok, Indonesia semakin dekat dengan cita-cita swasembada energi yang ramah lingkungan,” tambah Presiden Prabowo.
PLTGU Tambak Lorok juga mendukung transisi energi Indonesia menuju energi baru terbarukan (EBT).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan pemerintah menargetkan 23 persen penggunaan EBT pada tahun 2025.
“Saat ini, 15-16 persen dari listrik yang dikelola PLN sudah berbasis EBT. Dengan tambahan pembangkit seperti Tambak Lorok, kami optimis dapat mengejar target 8.000 MW yang masih menjadi kekurangan,” jelas Bahlil.
Baca juga: Ahmad Luthfi Apresiasi GSrek Indonesia Homecoming 2025
Baca juga: BREAKING NEWS: Longsor Petungkriyono Pekalongan: 16 Orang Tewas, 3 Masih Hilang
Baca juga: Fakultas Dakwah UIN Saizu Terima Kunjungan IIM Surakarta, Pelajari Kurikulum Prodi KPI dan MD
HUT BAF ke-28, Bagikan Paket Bahan Pangan Bergizi Melalui BAF Nutri-Kids |
![]() |
---|
Bajai Merah Mengaspal di Kota Semarang, Albert Coba Peruntungan Jadi Sopir |
![]() |
---|
Pasar Johar Semarang: Dari Pohon Johar hingga Ikon Arsitektur Tropis Modern |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini, Minggu 21 September 2025: Sejumlah Kecamatan Diguyur Hujan Ringan |
![]() |
---|
KONI Semarang Gelar Bintek Keuangan untuk Wujudkan Transparansi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.