Daftar 26 Sekolah Terdampak Banjir dan Longsor di Jateng, Paling Parah di Purwodadi

TRIBUNJATENG.COM - Berikut ini daftar sekolah terdampak banjir dan longsor akibat cuaca ekstrem dalam sepekan terakhir di Jawa Tengah.

Setidaknya ada 26 sekolah yang terkena dampak banjir dan tanah longsor.

Kerusakan di 26 sekolah terdiri dari SLB serta SMK dan SMA negeri maupun swasta yang tersebar di 11 kabupaten/kota.

Baca juga: Anggota DPRD Jawa Tengah Singgung Mafia Tanah Jadi Salah Satu Pemicu Investor Enggan Masuk ke Blora

Baca juga: Besaran Uang Dana Desa 2025, 23 Kecamatan di Kabupaten Banyumas Jawa Tengah, Berikut Rinciannya

"Sebarannya ada di 11 kabupaten/kota dengan kerusakan terbanyak ada di Kabupaten Grobogan dengan total 13 sekolah," kata Uswatun di kantornya, Kamis (23/1/2025).

Menurut laporan yang diterima, kerusakan terjadi di Kabupaten Cilacap, satu sekolah (SMK Negeri Karangpucung Kabupaten Cilacap) Purworejo, satu sekolah (SMK Negeri 2 Purworejo) Grobogan, 13 sekolah Kudus, satu sekolah (SLBS Sunan Muria Kudus) Demak, satu sekolah (SMA Negeri 1 Guntur Demak) Kabupaten Pekalongan, dua sekolah (SMK Nurul Ummah Paninggaran Pekalongan dan SMA Negeri 1 Petungkriyono) Kabupaten Pemalang, satu sekolah (SMAN 1 Belik Pemalang) Brebes, dua sekolah (SMA Negeri 1 Wanasari Brebes dan SMKS Madani Brebes) Kota Magelang, satu sekolah (SMKS Pius X Magelang) Kota Surakarta, satu sekolah (SMAN 8 Surakarta) Kota Tegal, dua sekolah (SMKN 1 Tegal dan SMKS Harapan Bersama Tegal)

Uswatun menyampaikan, adapun rincian 13 Sekolah di Kabupaten Grobogan yang terdampak banjir dan longsor adalah: SMKS Nusantara Gubug, SMA 1 Purwodadi, SMA Muhammadiyah Purwodadi, SMKS Muhammadiyah Purwodadi, SMKS Bina Negara Gubug SMKS Gajah Mada, SMKS Pembangunan Nasional Purwodadi, SMKS BP Darul Ulum Rejosari, SLB YPLB Danyang Purwodadi, SMAN 1 Grobogan, SMAS PGRI Purwodadi, SLB PGRI Purwodadi, SMAS Miftahul Huda Purwodadi.

"Salah satu sekolah yang terdampak banjir pada 21 Januari 2025 cukup parah ialah SMAN 1 Purwodadi.

Empat ruang kelas, masjid sekolah, dan lapangan terendam banjir," kata dia.

Banjir dan tanah longsor ini membuat aktivitas sekolah terganggu dan pembelajaran dialihkan ke sistem daring.

Dia menekankan, saat terjadi bencana yang terpenting ialah memastikan siswa dan guru dalam kondisi selamat.

"Dengan bencana ini proses belajar mengajar pasti terganggu, yang ditekankan adalah keselamatan karena sebagian besar sudah sekolah sudah diminta, kita sering ingatkan terkait mitigasi kebencanaan," tutur dia.

Lebih lanjut, Disdikbud Jateng juga meminta satuan pendidikan untuk menyelamatkan aset, termasuk fasilitas di sekolah, dokumen penting, hingga data siswa.

"Kita minta setiap saat mengamankan aset karena tidak sedikit sekolah yang hampir tidak ada kerugian," tandas dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "26 Sekolah Jateng Terdampak Banjir dan Longsor, Ini Daftarnya"