Operasi Modifikasi Cuaca Dimulai di Pekalongan, Percepat Pencarian Korban Longsor
BNPB mulai Operasi Modifikasi Cuaca di Pekalongan untuk percepat evakuasi korban longsor Petungkriyono dan cegah cuaca ekstrem menghambat penanganan.
Penulis: budi susanto | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) resmi dimulai di Pekalongan pada Kamis (23/1/2025).
Kepala BNPB, Suharyanto, menjelaskan bahwa langkah ini dilakukan untuk memastikan pencarian korban tidak terganggu oleh cuaca ekstrem yang menjadi kendala utama di lapangan.
“Hari ini mulai dilaksanakan operasi modifikasi cuaca di Pekalongan. Ini untuk memastikan cuaca tidak mengganggu pencarian dan mencegah bencana susulan,” jelas Suharyanto.
Cuaca buruk selama dua hari terakhir telah menghambat evakuasi dan akses alat berat ke lokasi longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono.
Meski demikian, upaya pencarian korban hilang akan tetap dilanjutkan hingga seluruh korban ditemukan.
“Waktu pencarian bahkan dapat diperpanjang jika diminta oleh keluarga korban,” tambahnya.
Operasi TMC ini diharapkan memperlancar pencarian korban sekaligus meminimalkan risiko bencana susulan.
“Langkah ini penting untuk memastikan penanganan berjalan tanpa hambatan, sehingga dampak bencana dapat diminimalkan dan pemulihan pascabencana dipercepat,” imbuhnya.
Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana, sebelumnya telah meminta BNPB segera melaksanakan TMC guna mempercepat proses penanganan bencana.
“Hujan selama sepekan terakhir cukup lebat dengan intensitas tinggi. Perlu ada operasi TMC lagi di Jateng,” kata Nana dalam rapat koordinasi pada Rabu (22/1).
Hingga Rabu, penanganan bencana di Petungkriyono masih berfokus pada pencarian enam korban hilang. Total korban meninggal yang ditemukan mencapai 21 orang.
Pencarian melibatkan 550 personel gabungan dari TNI, Polri, BPBD, Basarnas, Satpol PP, dan relawan, yang bertugas membuka akses jalan, memenuhi kebutuhan pengungsi, dan mencari korban.
Pemprov Jateng telah menyalurkan bantuan senilai Rp 207 juta, sementara BNPB memberikan tambahan Rp 289 juta untuk mendukung upaya ini.
Masa tanggap darurat di Kabupaten Pekalongan ditetapkan selama dua minggu oleh Bupati Pekalongan.
Selain itu, kebutuhan dasar pengungsi akan dipenuhi selama masa tanggap darurat.
Pj Gubernur Nana Sudjana mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem hingga Februari.
“Masyarakat di wilayah rawan banjir dan longsor agar segera diungsikan. Keselamatan adalah yang utama,” tegasnya.
| Antisipasi Potensi Banjir, Polres Pekalongan Kota Ikut Awasi Tanggul dan Rumah Pompa |
|
|---|
| Bupati Fadia Serahkan Bantuan 3 Musala Saat Resmikan Jalan TMMD |
|
|---|
| Tantangan Unik Uji Kompetensi Peserta BLK Kota Pekalongan: Merias Wajah Lansia |
|
|---|
| Letkol Garry Tutup TMMD : Pembangunan Jalan Domiyang Selesai 100 Persen |
|
|---|
| Supermoon Terbesar 2025 Mengancam: Waspada Banjir Rob di Pekalongan, Pemalang, dan Demak Malam Ini |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.