Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Sekolah di Jateng Terdampak Banjir dan Longsor, Disdikbud Fokus pada Keselamatan dan Pemulihan

Cuaca ekstrem yang melanda Jateng sejak akhir Desember 2024 hingga Januari 2025 membawa dampak serius pada dunia pendidikan. 

Penulis: budi susanto | Editor: Catur waskito Edy
Dok Tribun Jateng/Budi Susanto
Aktivitas warga di pesisir utara Kabupaten Pemalang saat pemukiman digenangi air banjir beberapa waktu lalu. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Cuaca ekstrem yang melanda Jateng sejak akhir Desember 2024 hingga Januari 2025 membawa dampak serius pada dunia pendidikan. 

Data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng. Sebanyak 26 sekolah di 11 daerah terdampak banjir dan tanah longsor.

Sekolah-sekolah tersebut terdiri dari SLB, SMK, dan SMA baik negeri maupun swasta. 

Kepala Disdikbud Jateng, Uswatun Hasanah, menuturkan prioritas utama saat ini adalah keselamatan siswa dan guru, serta penyelamatan aset-aset penting sekolah.

“Saat bencana terjadi, yang paling penting adalah memastikan siswa dan guru selamat. Selain itu, kami juga meminta satuan pendidikan untuk mengamankan aset-aset seperti fasilitas sekolah, dokumen penting, dan data identitas siswa,” ujar Uswatun, Jumat (24/1/2025).

Laporan Disdikbud menyebutkan Kabupaten Grobogan menjadi wilayah paling terdampak dengan 13 sekolah, termasuk SMAN 1 Purwodadi yang mengalami kerusakan cukup parah. 

Empat ruang kelas, masjid sekolah, dan lapangan di sekolah tersebut tergenang banjir pada 21 Januari 2025 lalu.

Selain itu, sekolah-sekolah di daerah lain seperti Cilacap, Purworejo, Kudus, Demak, Pekalongan, Pemalang, Brebes, Magelang, Surakarta, dan Tegal juga terdampak. 

Banjir dan longsor di wilayah-wilayah ini menyebabkan terganggunya aktivitas belajar-mengajar yang kemudian dialihkan sementara ke sistem daring.

Disdikbud Jateng mendorong penerapan konsep sekolah ramah bencana dan tanggap bencana untuk mengantisipasi kejadian serupa di masa mendatang. 

Mitigasi kebencanaan menjadi poin penting yang terus diingatkan kepada satuan pendidikan agar lebih siap menghadapi potensi bencana.

“Edukasi terkait kebencanaan juga menjadi bagian penting. Kami harap sekolah-sekolah dapat lebih tanggap dan memiliki bekal yang cukup untuk menghadapi bencana,” jelas Uswatun.

Untuk penanganan pasca-bencana, Disdikbud telah meminta cabang dinas di masing-masing wilayah untuk melakukan asesmen dan melaporkannya secara berkala. 

Hasil asesmen tersebut akan menjadi dasar pemetaan skala prioritas untuk perbaikan fasilitas sekolah.

“Kami berharap situasi ini segera membaik, genangan air surut, dan anak-anak bisa kembali bersekolah tanpa rasa trauma. Ini adalah tantangan bersama untuk memastikan pendidikan tetap berjalan meski dalam kondisi sulit,” imbuhnya.

Baca juga: Pisah Sambut Pj Bupati Tegal, Agustyarsyah Tinggalkan Roadmap untuk 20 Tahun dan Ingatkan PR

Baca juga: Mengenal Aipda Ade Gunawan, Anggota Polsek Ajibarang yang Rutin Santuni Anak Yatim Sejak 2007

Baca juga: KUR Bank Mandiri Sudah Dibuka, Cek Syarat, Tabel Angsuran dan Jaminan

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved