Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Banjir Kendal

Kasmini Sendiri Zikir di Atas Tanggul Kali Bodri Kendal Sebelum Jebol, Hingga Keajaiban Datang

Di atas tanggul, ia bersama tetangganya berdzikir dan berdoa supaya air tak meluap dan membanjiri permukimannya

|
Penulis: Agus Salim Irsyadullah | Editor: muslimah
Tribunjateng/Agus Salim 
Kasmini (pakai kerudung) berada di depan rumah miliknya yang masih utuh sembari membersihkan perabotan rumah usai diterjang dahsyatnya air bah tanggul Kali Bodri yang jebol, di Kendal, Jumat (24/1/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL -  Kasmini sendirian berzikir di atas tanggul  sebelum Tanggul Kali Bodri jebol.

Tetangga yang mencarinya tak melihat Kasmini.

Inilah kisah Kasmini yang seolah diselimuti keajaiban dari bencana banjir jebolnya dua tanggul Kali Bodri Kendal.

Baca juga: Daerah Rawan Longsor dan Banjir Menurut BPBD Kabupaten Tegal, 2 Wilayah Ini Dijaga 24 Jam

Kondisi tanggul Kali Bodri Kendal yang jebol usai diguyur hujan lebat semalam, Selasa (21/1/2025).
Kondisi tanggul Kali Bodri Kendal yang jebol usai diguyur hujan lebat semalam, Selasa (21/1/2025). (TRIBUNJATENG/Agus Salim Irsyadullah)

Banjir yang terjadi pada Senin (20/1/2025) malam itu, telah memporak-porandakan beberapa rumah yang berada di depan tanggul jebol di Dukuh Babadan Desa Kebonharjo Kecamatan Patebon Kendal.

Namun, rumah Kasmini (52) yang berada persis di depan tanggul jebol tak hancur meskipun diterjang dahsyatnya air bah.

Di sekitar rumah Kasmini (52), ada sekitar 6 rumah dengan 2 di antaranya roboh. Sisanya rusak parah dengan kondisi dinding yang jebol.

Kasmini bercerita, dirinya kerap naik ke bibir tanggul setiap kali debit air di Kali Bodri hampir meluap.

Aktivitas itu, sudah dilakukan selama kurang lebih 25 tahun sejak ia tinggal di Dukuh Babadan Patebon Kendal pada tahun 2000.

Di atas tanggul, ia bersama tetangganya berdzikir dan berdoa supaya air tak meluap dan membanjiri permukimannya.

"Saya sama tetangga saya selalu naik ke tanggul kalau hujan deras dan air di Kali Bodir sudah hampir meluap," kata Kasmini ditemui saat membersihkan rumahnya dari sisa banjir, Jumat (24/1/2025).

Sesaat sebelum jebolnya tanggul pun, Kasmini masih berdzikir dan berdoa agar tanggul tidak jebol.

Sayangnya, nasib berkata lain. Warga yang sudah mengumumkan akan datangnya banjir lewat pengeras suara di masjid, membuat warga benar-benar was-was.

Bagi Kasmini, malam itu tak seperti malam-malam biasanya. Ia pun segera kembali ke dalam rumah untuk berkemas-kemas seandainya banjir benar-benar terjadi.

Selang beberapa menit kemudian, Kasmini mendengar suara mirip ledakan cukup keras disusul sapuan air bah Kali Bodri.

"Setelah saya berdzikir, saya langsung masuk rumah untuk beres-beres. Tapi malah dengar suara seperti ledakan, lebih kencang dari petasan," ungkapnya.

Kasmini tak sempat menyelamatkan diri.

Bahkan, dia yang waktu itu berada di atas tempat tidur hanya bisa pasrah dengan nasib yang bakal menimpanya.

Tak sampai semenit, air bah telah mencapai tinggi hampir seatap rumah.

Kasmini pun sampai berpegangan kayu atap rumah agar tak terbawa derasnya arus.

"Kasur, springbed sama dipan ikut mengambang, lah saya di atasnya sambil pegangan kayu dan sudah pasrah,"

"Saya sama anak saya tinggal berdua, anak saya sudah yatim." paparnya.

Kasmini dan putranya baru bisa dievakuasi menjelang subuh ketika tinggi air sudah berkurang.

"Saya pas masih deras mau dievakuasi tapi takut, akhirnya pas subuh itu dievakuasi. Ternyata setelah saya turun dari dipan, air masih sedada," ungkapnya.

Usai dievakuasi, Kasmini kaget melihat kondisi sekeliling rumah yang sudah porak-poranda, dan menyisakan rumahnya yang mengalami sedikit kerusakan.

"Alhamdulillah ndilalah rumah saya cuma rusak bagian jendela, sama kaca depan sedikit pecah dan beberapa genteng yang hilang terbawa arus,"

"Terus saya kaget kok rumah samping hancur padahal kan rumah saya juga posisinya persis di depan tanggul jebol itu." bebernya.

Ia kemudian mendapat kabar bahwa, penghuni samping rumah yang hancur telah mengungsi terlebih dahulu sebelum jebolnya tanggul.

Menurut Kasmini, ia dan tetangganya biasa berdzikir di atas tanggul ketika air Kali Bodri hendak meluap.

Akan tetapi, Kasmini waktu itu tak mengetahui keberadaan tetangganya. Sehingga, ia hanya seorang diri berada di atas tanggul untuk berdzikir.

"Saya biasanya sama tetangga saya yang rumahnya hancur itu. Tapi kemarin pas mau meluap, dia kok nggak ada,"

"Ternyata setelah peristiwa itu, tetangga saya video call dan bilang kalau dia justru mencari saya tapi tidak ketemu. Padahal kan saya lagi di atas tangggul ini." tambahnya.

Hingga hari kelima pascabanjir, proses perbaikan tanggul masih berlanjut menggunakan karung geobag yang diisi tanah dan dipadatkan di sekitar tanggul yang jebol.

Tanggul darurat itu, bisa bertahan hingga 6 bulan sebelum dilakukan perbaikan secara permanen.

"Kami targetkan pembangunan tanggul darurat sampai finishing sekitar seminggu. Semoga daerah atas tidak hujan deras lagi sehingga perbaikan tanggul bisa lancar," kata Pj. Sekda Kendal Agus Dwi Lestari usai bersih-bersih bersama di Kebonharjo, Jumat (24/1/2025). (ags) 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved