Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Longsor Petungkriyono Pekalongan

UPDATE Longsor Petungkriyono Pekalongan, 25 Korban Sudah Ditemukan, Satu Orang Masih Hilang

Pencarian korban longsor dan banjri bandang di Desa Kasimpar Petungkriyono Kabupaten Pekalongan, terus dilakukan.

|
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: muh radlis

TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Pencarian korban longsor dan banjri bandang di Desa Kasimpar Petungkriyono Kabupaten Pekalongan, terus dilakukan.

Update, per Minggu (26/1/2025) sudah ada 25 korban yang berhasil dievakuasi dan dalam kondisi keadaan meninggal dunia.


Sedangkan, masih ada satu orang yang belum ditemukan.


Adapun identitas kedua korban tersebut adalah :


- M. Nasrullah Amin (38) laki-laki, alamat Kelurahan Kradenan, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan, dievakuasi pada pukul 09.34 WIB. 


- Tigar Hapriyanto (34), laki-laki alamat Denasri Kulon, Gg Bundawar, Kecamatan Batang Kabupaten Batang, dievakuasi pada pukul 09.37 WIB.


Anggota SAR Bumi Santri Fahri Diky mengatakan, tim SAR mengalami kendala saat akan melakukan evakuasi korban yang ke 24, dan ke 25.


"Hari ke 4 pencarian, tim SAR gabungan sudah menemukan tiga korban. Lokasi pertama di rumah Sekdes Kasimpar, dan dua korban di area allo kafe."


"Akan tetapi, yang berhasil dievakuasi yaitu hanya satu yaitu atas nama Aurel. Sedangkan, dua korban lagi belum dievakuasi karena korban tertimpa batu, dan bangunan," kata Anggota SAR Bumi Santri Fahri Diky kepada Tribunjateng.com.


Fahri menjelaskan, kendala yang dihadapi tim SAR gabungan yaitu di lokasi hujann, kabut tebal, akses yang susah, dan bahkan korban ke 24, dan ke 25 ini terhimpit antara ujung jembatan dan beton.


"Korban ke 24, terlihat bagian pinggang ke atas, dan untuk korban ke 25 terlihat dari pinggang ke bawah," jelasnya.


Tim SAR gabungan saat itu masih menggunakan alat manual untuk melakukan pencarian, di antaranya Rotariso, alkon, hammer, jack hammer manual, linggis, cangkul, dan sekop.


Sementara itu, Kepala Kantor Basarnas Semarang Budiono mengatakan, operasi pencarian pada hari ke-5 terpaksa dihentikan lebih cepat. Hal tersebut dilakukan, karena hujan yang turun dengan intensitas tinggi mengguyur area pencarian. 


"Personil SAR gabungan terpaksa kami tarik karena hujan deras dan kami hentikan untuk hari ini."


"Dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan yang bisa membahayakan tim gabungan" ujar Budiono, Kepala Kantor Basarnas Semarang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved