Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Anak Terpaksa Membawa Jenazah Ayahnya dengan Gerobak Kayu, Sampai TPU Kuburan Penuh Air

Video yang memperlihatkan seorang anak membawa jenazah ayahnya menggunakan gerobak kayu menjadi perbincangan warganet.

Penulis: Andra Prabasari | Editor: galih permadi
tribunjogja
Anak Terpaksa Membawa Jenazah Ayahnya dengan Gerobak Kayu, Sampai TPU Kuburan Penuh Air 

Anak Terpaksa Membawa Jenazah Ayahnya dengan Gerobak Kayu, Sampai TPU Kuburan Penuh Air

TRIBUNJATENG.COM- Peristiwa mengharukan terjadi di Desa Semukut, Kecamatan Pulau Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. 

Kisah ini viral di media sosial setelah video yang memperlihatkan seorang anak membawa jenazah ayahnya menggunakan gerobak kayu menjadi perbincangan warganet.

Dalam video yang beredar, terlihat jenazah seorang pria bernama Muhazin (83) diletakkan di atas gerobak kayu yang dilapisi kasur dan ditutup kain penutup. 

Gerobak tersebut ditarik oleh sepeda motor, sementara seorang pria duduk di atasnya memegang payung untuk melindungi jenazah dari terik matahari.

Menurut anak almarhum, M Yasir (54), ayahnya meninggal dunia pada Rabu (22/1/2025) pukul 14.00 WIB dan rencananya akan dimakamkan pada pukul 16.00 WIB di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Semukut. 

Namun, jarak 3 kilometer antara rumah duka dan TPU menjadi tantangan besar bagi keluarga karena tidak adanya ambulans yang dapat digunakan.

"Kami ingin memakai ambulans puskesmas untuk membawa jenazah ayah, tetapi saat dihubungi, ternyata ambulans sedang rusak," ujar Yasir mengutip TribunJatim, Senin (27/1/2025).

Setelah itu, Yasir mencoba meminjam kendaraan roda tiga milik PLN, tetapi kendaraan tersebut juga tidak bisa digunakan. 

Akhirnya, Yasir menggunakan gerobak kayu miliknya sebagai solusi terakhir.

"Karena tidak ada kendaraan lain, terpaksa kami gunakan gerobak kayu yang ditarik dengan motor," ungkapnya penuh pilu.

Sempat Terhambat

Tak sampai disitu, perjalanan menuju TPU tidaklah mudah. 

Kondisi jalan setapak yang rusak membuat gerobak bergoncang sepanjang perjalanan. Sesampainya di TPU, keluarga menghadapi kendala lain. 

Kuburan yang sudah digali ternyata penuh air akibat musim hujan.

"Kubur penuh air, harus ditimba dulu. Karena tidak ada mesin penyedot, kami hanya bisa menimba air dengan ember," jelas Yasir. 

Meski sudah berusaha semaksimal mungkin, air tidak bisa dikuras habis sehingga jenazah tetap dimakamkan dalam kondisi kuburan berair.

Tanggapan Pemerintah Daerah

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kepulauan Meranti, Asmar, menyatakan keprihatinannya terhadap kejadian ini dan berjanji akan segera mengambil langkah untuk mengatasi masalah tersebut. 

"Nanti kita tindaklanjuti," kata Asmar singkat melalui pesan WhatsApp, Sabtu (25/1/2025) malam.

Kisah ini menggambarkan sulitnya akses layanan kesehatan dan infrastruktur di beberapa daerah terpencil. 

Diharapkan, pemerintah daerah dapat segera memperbaiki fasilitas seperti ambulans dan pemakaman agar kejadian serupa tidak terulang. 

Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya perhatian terhadap kebutuhan masyarakat di wilayah pelosok.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved