Berita Blora
Agroforestri Pangan, Perhutani Tanam Padi Gogo di Sela Pohon Jati di Blora
Penanaman serentak Agroforestri Pangan dilakukan di seluruh provinsi yang ada di Indonesia.
Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Penanaman serentak Agroforestri Pangan dilakukan di seluruh provinsi yang ada di Indonesia.
Untuk di Jawa Tengah dilaksanakan di KPH Randublatung. Dengan lokasi penanaman dilakukan di petak 40 D, RPH Kedungringin, BKPH Ngliron, KPH Randublatung.
Agroforestri merupakan pengelolaan lahan dengan menggunakan sistem budidaya yang dipadukan antara tanaman kehutanan, pertanian atau peternakan secara bersamaan.
Dalam kegiatan penanaman serentak Agroforestri Pangan ini, Padi Gogo dipilih sebagai komoditas yang ditanam di antara tanaman jati.
Kepala Divisi Regional (Kadivre) Perhutani Jawa Tengah, Asep Dedi Mulyadi, mengatakan total lahan perhutani yang akan dikembangkan penanaman Padi Gogo yakni sekitar 750 hektare, tersebar di seluruh Jawa Tengah.
"Ini kami mengikuti kegiatan serentak yang dilakukan oleh Bapak Menteri Kehutanan, dan Menteri Pertanian yang dipusatkan di Indramayu. Nah di Jawa Tengah, kita mengikuti kegiatan ini di KPH Randublatung. Di sini Padi Gogo akan ditanam di luas lahan 2 hektare, dan nanti akan kami lanjutkan jadi 7,5 hektare."
"Untuk di Jawa Tengah total 750 hektare, dan itu tersebar di 20 KPH, mulai dari KPH Semarang, KPH Banyumas Barat, Pekalongan, dan Pemalang, di seluruh kawasan hutan kita," katanya.
Lebih lanjut, Asep menyampaikan alasan Padi Gogo dipilih sebagai komoditas yang ditumpangsarikan di lahan hutan, lantaran memiliki beragam keunggulan.
Di antaranya, Padi Gogo merupakan komoditas yang bisa tumbuh di lahan kering.
"Nah ini kita memanfaatkan space hutan ya, di antara tanaman kehutanan, dan tentunya kondisi lahannya kering, komoditas yang memang bisa tumbuh itu ya Padi Gogo," jelasnya
Selain itu, menurutnya, Padi Gogo tidak menggangu tanaman kehutanan. Sehingga dengan ditanamnya Padi Gogo di sela-sela tanaman kehutanan, bisa mengoptimalkan lahan hutan yang ada.
Asep menerangkan rata-rata hasil panen Padi Gogo mencapai 4 ton per hektare.
"Rata-rata hasil per hektare untuk Padi Gogo itu 4 ton rata-rata. Memang agak berbeda dengan pertanian di lahan intensif ya, karena ini di lahan kering," jelasnya.
Asep berharap dengan kegiatan ini bisa membantu program ketahanan pangan, yang telah dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Target kita ya membantu program pemerintah, terkait ketahanan pangan," paparnya.
Alhamdulillah! Ratusan Ruas Jalan Rusak di Blora Segera Diperbaiki, Anggaran Rp 430 Miliar |
![]() |
---|
Politisi PDIP Blora Pertanyakan TNI Cawe-cawe Urus MBG: Aku Dibenci Tentara Orak Apa-apa |
![]() |
---|
SPPG Minta Pelajar Keracunan MBG di Blora Harus Dirahasiakan, DPRD Murka |
![]() |
---|
DPRD Blora Pertanyakan Keterlibatan TNI dalam Program MBG: Aku Dibenci Ora Apa-apa |
![]() |
---|
Komisi D DPRD Blora Soroti Anggaran MBG Besar tapi Minim Pengawasan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.