Antisipasi Pohon Tumbang, Disperkim Semarang Tambah Tim Perempel Pohon
Disperkim Semarang tambah tim perempel pohon untuk percepat pemangkasan di tengah angin kencang, antisipasi pohon tumbang.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang menambah tim perempel pohon guna mempercepat pemotongan dan pemangkasan pohon di jalan raya.
Penambahan tim ini dilakukan untuk mengantisipasi pohon tumbang mengingat angin kencang yang berhembus beberapa hari terakhir.
Kepala Disperkim Kota Semarang, Yudi Wibowo, mengatakan selama ini ada lima tim yang diterjunkan untuk melakukan perempelan pohon.
Lima tim tersebut tersebar di seluruh wilayah, bekerja dari pagi hingga sore menyisir jalanan dan melakukan tapping atau pemotongan pohon dengan ketinggian tertentu.
"Pohon yang dipotong rata-rata memiliki tinggi empat hingga lima meter, terutama yang kondisinya miring dan rawan tumbang," terang Yudi, Rabu (5/2/2025).
Dalam sehari, tim bisa melakukan tapping sebanyak 25-30 pohon.
Namun, Yudi mengakui bahwa jumlah tim tidak seimbang dengan jumlah pohon yang harus dipangkas.
"Satu tim bisa sehari empat pohon besar atau hingga sepuluh pohon kecil. Kita nggak istirahat dari pagi sampai sore," jelasnya.
Mulai Kamis (6/2/2025), Disperkim akan menambah dua tim tambahan untuk mempercepat pemotongan pohon.
Pihaknya akan menggeser satu armada skylift dari bidang prasarana dan sarana umum (PSU) sementara waktu serta meminjam satu armada skylift dari Dinas Penataan Ruang (Distaru).
"Kami pinjam bidang PSU dan Distaru yang punya skylift. Satu tim ada tujuh orang, dengan skylift dan dump truck. Mulai besok kami dapat tambahan mobil dari Distaru, rencana ada tujuh tim," paparnya.
Tim-tim tersebut tersebar di berbagai wilayah seperti Gunungpati, Ngaliyan, Kokrosono, dan lainnya.
Khusus di Jalan Prof Hamka Ngaliyan, Disperkim mengirim dua tim karena pohon di jalan tersebut cukup tinggi dan berisiko.
"Pohonnya trembesi itu kan getas. Pohon miring cabangnya banyak. Pohon yang kena jaringan PLN dipotong, lama kelamaan pohon miring, tidak seimbang. Itu bahaya makanya kami potong," jelas Yudi.
Selain menambah tim, Disperkim juga berkoordinasi dengan PLN untuk meminta bantuan sumber daya guna mempercepat pemotongan pohon.
Selama musim hujan ini, Disperkim telah menangani sekitar 50 pohon tumbang.
"Pohon-pohon yang tumbang sebenarnya belum terlalu tua, tapi anginnya tinggi dan kencang sehingga pohon tidak berimbang," ungkapnya.
Jaksa Ungkit Kerugian Rp237 Miliar di Sidang Korupsi Awaluddin Muuri eks Pj Bupati Cilacap |
![]() |
---|
Ega Raka Fokus Pulihkan Psikis Pemain PSIS Semarang Jelang Laga Lawan Barito Putera |
![]() |
---|
Ngaji Budaya UIN Walisongo: Haflah Maulid Rasul Hadirkan Letto & Kiai Kanjeng |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Mayat Pria Lansia Ditemukan Mengapung di Tambak Abrasi Mangkang Kulon Semarang |
![]() |
---|
Menteri Agama Buka MQK Internasional 2025, Soroti Isu Perang dan Krisis Iklim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.