Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Karanganyar

Kisah Sukses Vendi Galih: Berawal Modal Ngamen, Kini Raup Jutaan dari Budidaya Guppy di Karanganyar

Vendi Galih (22) Desa Jatikuwung Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar sukses merintis usaha budidaya ikan guppy.

Penulis: Agus Iswadi | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG/Agus Iswadi
BUDIDAYA GUPPI - Vendi Galih (22) memberi makan guppy di tempat budidaya wilayah Desa Jatikuwung Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar, Rabu (5/2/2025) sore. Pemuda itu kini sukses budidaya guppy dengan omzet puluhan juta. 

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Vendi Galih (22) Desa Jatikuwung Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar sukses merintis usaha budidaya ikan guppy.

Ikan yang memiliki corak yang menarik itu ternyata banyak diminati orang.

Berawal dari iseng dan kesukaan terhadap ikan mungil itu, Vendi kini telah menuai hasil dari budidaya yang dilakoninya sejak 2016 lalu.

Pemuda itu merintis usaha budidaya guppy sejak duduk dibangku kelas 1 sekolah menengah atas.

Baca juga: Usia 63 Tahun, Nur Hidayati Tetap Semangat Kembangkan Produk Olahan Ikan dan Rempah di Tegal

Dia mulai mencoba peruntungan dari kesukaannya itu berbekal dari pengalaman memelihara ikan guppy sejak kecil.

Di samping itu  dia juga belajar secara otodidak untuk budidaya ikan mungil nan mengemaskan itu.

Dia menceritakan, semula memanfaatkan barang tidak terpakai seperti ember dan baskom untuk media budidaya.

Setelah ikan usia 2 bulan atau layak jual, terangnya, dia lantas mencoba menjual hasil budidayanya melalui media sosial dan laku. 

Vendi Galih (22) menjaring guppy yang ada di dalam akuarium Karanganyar
BUDIDAYA GUPPY - Vendi Galih (22) menjaring guppy yang ada di dalam akuarium di tempat budidaya wilayah Desa Jatikuwung Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar pada Rabu (5/2/2025) sore. Pemuda itu kini sukses budidaya guppy dengan omzet puluhan juta.

Hasil penjualan itu kemudian digunakan untuk membeli indukan dan menambah jenis guppy.

Vendi masih ingat hanya bermodal Rp 300 ribu dari hasil ngamen dan parkir semasa masih duduk di bangku sekolah. Kini dia sudah dapat membangun satu tempat untuk budidaya lengkap dengan rak serta akuarium.

"Kita sudah ada 30 jenis. Paling banyak digemari full gold. Karena warnanya bagus mendominasi warna emas," katanya kepada Tribunjateng.com, Rabu sore.

Pemasaran hasil budidaya lebih banyak dilakukan lewat media sosial.

Hasil budidaya guppy miliknya selain telah dipasarkan di Jawa dan luar Jawa kini sudah menembus pasar luar negeri seperti Australia, Vietnam, Thailand dan Belanda. 

Dia bisa menjual 10 paket hingga 15 paket guppy dalam sehari atau 300 hingga 500 paket selama sebulan.

Adapun harga guppy berkisar Rp 50 ribu hingga Rp 1 juta per paket.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved