Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Seabad Pramoedya Ananta Toer

Peresmian Jalan Pramoedya Ananta Toer di Blora Ditunda, Ini Alasannya

Peresmian Jalan Pramoedya Ananta Toer di Blora ditunda karena regulasi belum siap. Menteri Kebudayaan Fadli Zon tanggapi keputusan tersebut.

|
Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: Daniel Ari Purnomo

TRIBUNJATENG.COM, BLORA Menteri Kebudayaan Fadli Zon menanggapi penundaan peresmian Jalan Pramoedya Ananta Toer di Blora.

Peresmian jalan tersebut awalnya direncanakan menjadi bagian dari rangkaian peringatan Seabad Pramoedya Ananta Toer.

Rencananya, jalan itu akan diresmikan langsung oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon pada Kamis (6/2/2025).

Namun, keputusan terbaru menyatakan peresmian ditunda karena regulasi yang belum siap.

Ada Penolakan dari Ormas

Selain alasan regulasi, muncul kabar bahwa penundaan terjadi karena adanya ormas di Blora yang tidak setuju dengan peresmian jalan tersebut.

Fadli Zon menanggapi hal itu dengan santai dan menyerahkan keputusan kepada pemerintah daerah.

"Saya kira biasa ya. Pak bupati sudah ada mekanismenya bagaimana," ujarnya di Pendopo Kabupaten Blora usai membuka Festival Blora Seabad Pramoedya Ananta Toer, Kamis (6/2/2025).

Menurutnya, nama Pramoedya Ananta Toer sangat pantas dijadikan nama jalan di Blora.

"Tapi saya kira sangat pantas ya, Jalan Pramoedya Ananta Toer di Blora. Karena beliau merupakan putra Blora," katanya.

"Apalagi saya dengar dari Pak Bupati, akan dijadikan sebagai pusat kebudayaan atau enklave budaya," tambahnya.

Penamaan Jalan Kewenangan Pemda

Fadli Zon menegaskan bahwa keputusan penamaan jalan sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah Daerah.

"Itu hak pemerintah daerah. Kami sangat mendukung, jadi mungkin tinggal mekanisme regulasi dengan DPRD, cukup di tingkat kabupaten, misalnya dibuat perda," terangnya.

Menurutnya, keputusan tersebut tidak perlu melibatkan pemerintah pusat.

"Itu memang kewenangan daerah, tidak perlu sampai ke pemerintah pusat. Tinggal pemerintah kabupaten membuat regulasinya," jelasnya.

Regulasi Belum Siap

Bupati Blora, Arief Rohman, membenarkan bahwa peresmian ditunda karena regulasi belum siap.

"Kita sedang menyusun regulasi tentang penamaan jalan. Kita sudah mencari referensi dari daerah lain yang sudah punya perda," ujarnya di Blora Creative Space (BCS), Kamis (6/2/2025).

Menurutnya, regulasi perlu disempurnakan agar memiliki legalitas yang kuat.

"Tujuannya biar secara legalitas lebih sempurna. Jadi kita kaji dulu untuk melengkapi regulasi," jelasnya.

Ia menegaskan bahwa lokasi Jalan Pramoedya Ananta Toer tetap sesuai rencana semula.

"Lokasinya tetap di jalan baru itu. Tapi kita susun perda dulu dengan DPRD supaya regulasinya lebih matang," paparnya.

Jadi Pusat Kebudayaan

Sebelumnya, Jalan Pramoedya Ananta Toer direncanakan diresmikan pada Kamis (6/2/2025).

Jalan tersebut merupakan jalur alternatif dari Kelurahan Beran, Kecamatan Blora, menuju Pasar Rakyat Sido Makmur Blora.

Jalan ini memiliki panjang 1,7 kilometer dengan lebar sekitar 5 meter.

Saat ini, kondisi jalan masih berupa grosok atau bebatuan dengan area persawahan di sekitarnya.

Bupati Blora,  Arief Rohman, memastikan jalan tersebut akan diperbaiki agar lebih nyaman dilewati masyarakat.

"Karena ini masih jalan baru, ke depan kami akan desain untuk pusat kebudayaan dan lain sebagainya," ujarnya.

Ia berharap jalan ini bisa menjadi lokasi strategis untuk pemajuan kebudayaan dan sastra di Blora.

"Setelah diresmikan, Insyaallah ini akan menjadi tempat strategis untuk pengembangan kebudayaan sastra di Blora," pungkasnya.

Sebagai informasi, peringatan Seabad Pramoedya Ananta Toer akan berlangsung di Blora mulai 6-8 Februari 2025.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved