Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

PSIS Semarang

Terbelit Utang Rp 45 Miliar, PSIS Semarang Masih Tunggu Pemegang Saham untuk Lunasi

Manajemen PSIS Semarang masih menunggu konfirmasi dari para pemegang saham terkait pelunasan utang sebesar Rp45 miliar

TRIBUN JATENG/FRANCISKUS ARIEL SETIAPUTRA
CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi saat bertemu para pemain di sesi latihan tim Mahesa Jenar, Jumat (11/10/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Manajemen PSIS Semarang masih menunggu konfirmasi dari para pemegang saham terkait pelunasan utang sebesar Rp 45 miliar sebelum membuka peluang investasi dari pihak luar. 

Hal ini disampaikan Komisaris Utama PT. MJS, Yoyok Sukawi. Ia berharap para pemegang saham segera segera memberikan keputusan.

Sebelumnya, PT. Mahesa Jenar Semarang (PT. MJS), perusahaan yang menaungi PSIS Semarang, telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Jumat (17/1/2025).

Dalam rapat tersebut, direksi melaporkan bahwa PT. MJS memiliki tanggungan utang mencapai Rp 45 miliar.

Baca juga: Pemain Belakang PSIS Roger Bonet Usai Dihajar Dewa United 4-1: Sulit Ditembus

Yoyok Sukawi, menjelaskan bahwa para pemegang saham mendapat prioritas pertama dalam penyelesaian tanggungan tersebut sebelum opsi investasi dari luar dibuka. 

Lebih lanjut, Yoyok menegaskan bahwa jika tidak ada pemegang saham yang bersedia melunasi utang maka kepemilikan saham akan ditawarkan kepada investor baru. 

“Intinya kami masih membuka kesempatan pemegang saham saat ini, mungkin masih memikirkan dengan matang,” jelasnya saat dikonfirmasi terkait pelunasan hutang, Rabu (5/2/2025) kemarin.

Menurut Yoyok, sampai saat ini belum ada yang melakukan komunikasi.

"Belum ada yang melakukan komunikasi dengan manajemen, harusnya maksimal 14 hari setelah pengumuman RUPS. Tetapi kami masih menunggu beberapa hari ini sebelum akhirnya kami tawarkan kepada investor dari luar,” ujar Yoyok saat dihubungi di Semarang pada 

Yoyok juga mengungkapkan bahwa utang tersebut terjadi dalam dua tahun terakhir akibat beberapa faktor, salah satunya karena PSIS harus menjadi tim musafir akibat renovasi Stadion Jatidiri.

“Selama PSIS musafir, kerugian kami dalam dua tahun mencapai angka itu. Pendapatan tiket tidak ada, bahkan panpel selalu merugi. Ini mungkin tidak hanya dialami PSIS, tetapi juga klub Liga 1 lainnya,” pungkasnya. (*)
 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved