Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Banjir Demak

Kisah Suyatno Delapan Hari di Pengungsian, Banjir Demak Belum juga Surut

Kisah Suyatno warga Demak sudah mengungsi selama delapan hari namun banjir di rumahnya belum juga surut.

Editor: rival al manaf
Tangkap layar
Tangkap layar Banjir Demak di Jalan Pantura Demak-Kudus di Kecamatan Karanganyar. 

TRIBUNJATENG.COM – Kisah Suyatno warga Demak sudah mengungsi selama delapan hari namun banjir di rumahnya belum juga surut.

Ia berharap kebutuhan di tempat pengungsian bisa terus terpenuhi karena belum tahu sampai kapan banjir akan terus menggenang.

Setidaknya hingga Senin (10/2/2025) sore, banjir yang melanda Kabupaten Demak, Jawa Tengah, belum sepenuhnya surut. 

Baca juga: Program Pesiar BPJS Kesehatan: Pastikan Seluruh Warga Semarang dan Demak Terdaftar JKN

Baca juga: Nasib Pengunjung Hotel JW Marriott Medan Setelah Bikin Banjir Kamar: Denda Setara Mobil 

Sebanyak 623 warga masih bertahan di pengungsian karena rumah mereka masih terendam air.

Banjir yang disebabkan oleh curah hujan tinggi dan rob ini menggenangi 21 desa di Kecamatan Sayung, Karangtengah, dan Kecamatan Bonang.

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak pada pukul 19.00 WIB, Desa Prampelan di Kecamatan Sayung menjadi wilayah paling terdampak, dengan 571 jiwa mengungsi di berbagai lokasi, seperti Gor Balaidesa, mushola, pondok pesantren, rumah kosong, dan gedung pendidikan.

Di Desa Prampelan, air mulai surut, dan beberapa warga mulai membersihkan rumah mereka yang sebelumnya terendam.

Namun, puluhan warga masih bertahan di pengungsian, termasuk Suyatno (35), warga RT 02 RW 02 Desa Prampelan, yang sudah mengungsi selama 8 hari karena rumahnya masih terendam banjir setinggi lutut orang dewasa.

"Masih (terendam) karena paling rendah segini (menunjuk lutut), tidur ya bagaimana?" kata Suyatno, Senin sore.

Ia sempat kembali ke rumahnya pada Selasa lalu, tetapi karena hujan lebat kembali turun, debit air naik lagi, memaksanya kembali ke pengungsian.

"Hari Rabu kan sudah mau turun (debit air) terus malamnya hujan, kembali lagi (ke pengungsian)," ujarnya.

Di tengah kondisi sulit ini, Suyatno hanya berharap agar kebutuhan makanan di pengungsian tetap terpenuhi.

"Makanan ini yang penting bisa makan gitu aja," tambahnya.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Darlog) BPBD Demak, Prapto, mengatakan bahwa banjir di Desa Prampelan kini menyisakan genangan setinggi 40 cm.

Namun, banyak warga yang masih memilih bertahan di pengungsian karena rumah mereka masih tergenang.

"Sekitar 40 sentimeter, cuma warga masih di pengungsian, di dalam rumah juga 40 (cm). Meninggalkan pengungsian karena membersihkan rumah," kata Prapto.

BPBD memastikan bahwa kebutuhan para pengungsi tetap terpenuhi, dan mereka terus berupaya mengurangi debit air dengan mengerahkan sejumlah pompa.

"Dengan beberapa pompa ini kita kerahkan, mudah-mudahan ini hari Rabu sudah (kering) para pengungsi juga kembali ke rumah masing-masing," tutupnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Banjir Demak Belum Surut, Ratusan Warga Masih Bertahan di Pengungsian"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved