Voice of SWCU Gelar Welcome Concert, Sambut 26 Anggota Baru dengan Penuh Harmoni

TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA – Kilauan lampion indah menghiasi panggung Recital Hall Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) pada Kamis (6/2/2025) malam.

Dalam suasana penuh kehangatan, Welcome Concert Voice of Satya Wacana Christian University (Voice of SWCU) digelar, menandai langkah awal bagi 26 anggota baru yang kini resmi bergabung dalam paduan suara bergengsi ini.

Dengan mengusung tema “Can You Feel The Love Tonight,” konser ini bukan sekadar ajang unjuk bakat, tetapi juga momen istimewa yang mengawali perjalanan mereka di dunia paduan suara.

Anggota baru Voice of SWCU tampil memukau dalam balutan busana warna malis, membawakan lagu “I See the Light” dari film Tangled karya komposer Alan Menken.

Ekspresi dan gerakan penuh penghayatan semakin memperkuat nuansa romantis lagu tersebut.

Tak hanya itu, mereka juga berhasil menghidupkan suasana ceria melalui lagu “Hakuna Matata” dari film The Lion King yang dikomposeri oleh Elton John.

Dengan energi yang dinamis, mereka seolah mengajak penonton ikut larut dalam kegembiraan yang mereka suguhkan.

Paduan suara Lentera Kasih turut memperkaya acara dengan membawakan dua lagu pop Indonesia, yaitu “Anak Sekolah” yang dipopulerkan oleh Chrisye dan “Pemuda” yang dipopulerkan oleh grup musik legendaris Chaseiro.

Sebagai penutup, Voice of SWCU menghadirkan penampilan puncak dengan menyanyikan lagu “Can You Feel The Love Tonight” dari The Lion King.

Harmoni indah perpaduan suara serta koreografi yang apik membuat penonton terkesima dan memberikan apresiasi meriah.

Kebanggaan dan kebahagiaan tergambar jelas di wajah para anggota baru.

Juliane Ellidya Mahastuti, mahasiswa Fakultas Sains dan Matematika (FSM), mengungkapkan rasa syukur atas kesempatan tampil dalam konser ini.

“Saya bersyukur bisa mengikuti audisi Voice of SWCU dan mempersembahkan penampilan istimewa di konser ini. Terima kasih banyak kepada seluruh penonton atas antusiasme yang luar biasa,” ujarnya.

Lily, seorang penonton asal Sydney yang tergabung dalam Program Intensif Belajar Bahasa dan Budaya Indonesia (PIBBI) Australian Consortium for In-Country Indonesian Studies (ACICIS) UKSW, juga mengungkapkan kekagumannya.

“Saya sangat senang karena mereka sangat pintar dalam menari dan bernyanyi bersama. Penampilan mereka sangat impresif,” ungkapnya.