UKSW SALATIGA
UKSW dan BPBD Buleleng Hadirkan Terobosan GeoAI Hybrid untuk Mitigasi Bencana Tsunami
UKSW bekerja sama dengan BPBD Buleleng melaksanakan langkah strategis dalam pengurangan risiko bencana melalui riset GeoAI Hybrid.
Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaksanakan langkah strategis dalam pengurangan risiko bencana melalui riset Geospatial Artificial Intelligence Hybrid (GeoAI Hybrid).
Riset yang dikembangkan atas mandat Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi ini dibahas dalam Rapat Koordinasi Persiapan Survei Pendidikan Kebencanaan di Ruang Rapat BPBD Buleleng, belum lama ini.
Riset GeoAI Hybrid menggabungkan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dengan analisis data geospasial untuk mendeteksi kerentanan wilayah pesisir terhadap tsunami, khususnya pada zona terbangun yang rentan akibat potensi gempa megathrust.
Ketua tim riset, Profesor Dr. Sri Yulianto Joko Prasetyo, S.Si., M.Kom., menjelaskan bahwa Buleleng dipilih sebagai lokasi penelitian karena memiliki sejarah bencana besar, salah satunya gempa Kecamatan Seririt pada 1976, yang berpotensi terulang di masa mendatang.
Atas dasar itu, Buleleng dijadikan titik awal penerapan sistem deteksi tsunami berbasis penginderaan jauh melalui GeoAI Hybrid.
Riset ini akan menghasilkan aplikasi berbasis website yang dapat diakses publik, dengan rencana peluncuran pada September–Oktober 2025 mendatang di Surabaya, meski lokasi peluncuran masih menyesuaikan keputusan Pemerintah Kabupaten Buleleng.
Profesor Sri Yulianto Joko Prasetyo mengungkapkan bahwa framework ini lebih dari sekadar pengembangan teknologi, namun juga dirancang untuk memperkuat ketahanan masyarakat pesisir.
“Data yang lebih akurat dan prediksi yang lebih andal akan mendukung masyarakat memahami tingkat kerawanan wilayah sekaligus menumbuhkan budaya sadar bencana sejak dini,” jelas Guru Besar Fakultas Teknologi Informasi UKSW ini.
Baca juga: Cegah Stunting, Cielo dari UKSW Raih Juara Putra Duta GenRe Jawa Tengah Lewat SI RANTING
Dukungan penuh diberikan BPBD Buleleng melalui penyediaan data, pengukuran dari titik nol pantai hingga radius 2 kilometer, serta pemetaan jarak jangkauan tsunami.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Buleleng I Gusti Bagus Roni, menegaskan bahwa target kolaborasi ini bukan sekadar menghasilkan dokumen teknis, tetapi menghadirkan aplikasi berbasis web yang dapat diakses masyarakat luas.
“Aplikasi ini nantinya memuat informasi zona kerawanan bencana, rendah, sedang, hingga tinggi sehingga masyarakat memiliki pengetahuan praktis dalam melindungi diri."
"Kami berharap Buleleng dapat menjadi percontohan penerapan GeoAI Hybrid, sekaligus membangun jejaring mitigasi bencana dengan kabupaten lain di Bali,” ungkapnya.
Telah Diuji Coba
Anggota tim peneliti, Dr. Wiwin Sulistyo, S.T., M.Kom., mengungkapkan bahwa riset ini telah diuji coba di berbagai wilayah pesisir selatan Jawa, seperti Purworejo, Kebumen, Gunungkidul, Malang Selatan, Jember, dan Banyuwangi.
Di Buleleng, analisis dilakukan dengan indikator Built-up Index yang diekstraksi dari citra satelit Landsat 8 OLI dan Sentinel, serta dipadukan dengan metode Ordinary Kriging untuk prediksi spasial.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.