Berita Pekalongan
Update Jembatan Darurat Tembelan Petungkriyono Usai Viral Dipungut Tarif dan Bikin Warga Kecewa
Instansi terkait bergerak cepat menyusul unggahan soal tarif pungutan di jembatan darurat Tembelan yang berada di Desa Kayupuring
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, Kajen - Instansi terkait bergerak cepat menyusul unggahan soal tarif pungutan di jembatan darurat Tembelan yang berada di Desa Kayupuring Kecamatan, Kabupaten Pekalongan bagi warga yang akan menyeberang.
Unggahan ini pun sempat viral di media sosial.
Diketahui jika postingan tersebut diposting oleh akun Instagram @beritapekalongan1 10 jam yang lalu.
Baca juga: Deretan Teror di Desa Madureso Kebumen Sejak Bulan Rajab, Terakhir Mobil Dibakar
Berikut isi postingan selengkapnya:
'Warga dan relawan yang sebelumnya memberikan fasilitas, serta memasang tali sling gantung di Dukuh Tembelan, Petungkriyono, kini merasa kecewa.
Tujuan awal pemasangan tali gantung tersebut adalah agar masyarakat dapat memanfaatkannya untuk menyeberang atau mengangkut barang tanpa harus memutar melalui jalan lain yang memakan waktu 2 hingga 3 jam.
Seharusnya fasilitas penyebrangan tersebut dapat digunakan secara bebas oleh masyarakat umum, namun kini fasilitas tersebut justru dikenakan biaya. Untuk mengangkut barang atau kendaraan pulang-pergi, pengguna harus membayar sekitar Rp 60.000, dengan tarif Rp 30.000 sekali menyeberang, serta Rp 5.000 per karung barang.
Selain itu, beberapa warga lokal di Petungkriyono juga mengeluh karena tarif tersebut dianggap terlalu mahal.
Menurut informasi sih dana ne buat KAS ya mungkin buat perbaikan kedepannya atau mgkin buat lain2 (berpikir positif), tp apakah sudah izin ke pihak2 terkait dan izin ke pihak polsek, koramil dan perangkat desa (pak lurah) setempat mengenai pemungutan tarif tsb??'
Tentunya hal ini memicu kontra di sebagian masyarakat, karena situasi di sekitar lokasi tersebut yang baru saja dilanda bencana beberapa waktu yang lalu.
Tak Ada Pungutan Biaya
Kades Kayupuring Cahyono mengatakan, pasca viralnya postingan tersebut pemerintah Desa Kayupuring bersama babinsa dan bhabinkamtibmas Petungkriyono mendatangi lokasi.
Cahyono juga menegaskan, bahwa penyebrangan ini tidak dipungut biaya.
"Penyeberangan barang atau motor, melalui sling gantung tersebut tidak dipungut biaya," kata Kades Kayupuring Cahyono, Rabu (12/2/2025).
Cahyono menjelaskan, pihak desa telah membubarkan para relawan yang membantu menyeberangkan barang di Jembatan Tembelan yang putus tersebut.
| Petugas Gabungan Sidak Pasar Banjarsari Pekalongan: Tertibkan Pedagang Nakal |
|
|---|
| TPS-3R Banyurip dan Pringrejo Jadi Model Pengelolaan Sampah Mandiri di Kota Pekalongan |
|
|---|
| Antisipasi Banjir, BPBD Kota Pekalongan Kerahkan Tim Pembersih Sungai Tiap Hari |
|
|---|
| Terungkap, Modus Penjarahan Mesin ATM di Pekalongan, 6 Pelaku Ditangkap |
|
|---|
| Di Kota Pekalongan Warga Cukup di Rumah Saja, BPKB Aman Terkirim Lewat Program BPKB Batik |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/Papan-tulisan-berisi-tarif-untuk-menyeberangkan-di-Jembatan-Tembelan-Petungkriyono-Pekalongan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.