Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Dari Rumah Nenek Menjadi Kedai Watu Obonk

Seorang remaja menyorongkan buku menu dari dalam ruang kasir yang sempit di sebuah kedai sederhana bernama Watu Obonk.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG/Rifqi Gozali
SAKSIKAN CITY LIGHT-para pengunjung Kedai Watu Obonk di Desa Japan, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus tengah menyaksikan city light, Sabtu (15/2/2025) malam. Kedai sederhana ini selain menyajikan menu andalan kopi Japan juga memiliki pemandangan indah dan hawa sejuk dari ketinggian 731 meter di atas permukaan laut di lereng Gunung Muria. (Tribun Jateng/Rifqi Gozali) 

Rumah nenek yang kecil itu disulap Zainul menjadi sebuah kedai. Ruang yang semula dapur diubah menjadi kasir.

Sementara kamar tidur diubah menjadi dapur tempat mengolah kudapan sebelum disajikan. Di ruang depan digunakan sebagai tempat salat.

Di belakang rumah tempat di mana pemandangan indah tersaji telah tersedia empat set meja kursi kayu sederhana.

Kemudian Zainul juga menyediakan tempat lesehan dengan dengan empat meja yang pas digunakan untuk menikmati kopi sembari memandang panorama.

Untuk penamaan Watu Obonk ini tidak lepas dari lokasi di mana kedai itu berada. Kedai yang berada di lereng Gunung Muria itu semula di sekelilingnya terdapat banyak bebatuan besar.

Warga yang hendak memanfaatkan lahan untuk kebun maupun rumah tinggal harus memecah batu-batu besar itu. Untuk memudahkan proses pemecahan batu, warga terlebih dulu membakar batu tersebut.

Dari situlah kemudian Zainul memilih nama Watu Obonk yang memiliki arti batu yang dibakar.

Untuk menuju Watu Obonk memang hanya bisa dijangkau menggunakan sepeda motor. Sebab jalan menuju kedai lebarnya tidak lebih dari 2 meter.

Lokasinya sejalur dengan destinasi wisata Air Tiga Rasa Rejenu di Desa Japan. Meski akses yang terbatas, rupanya tidak menjadikan kedai ini sepi peminat. Hampir setiap hari selalu ada pengunjung. Sebagian besar merupakan muda-mudi.

Salah seorang pengunjung Fahri Lutfianto sengaja datang bersama pacarnya lantaran tahu Watu Obonk dari Tiktok. Tawaran indahnya pemandangan yang kemudian mengantarkan Fahri bersama kekasihnya untuk sampai di Watu Obonk.

 Ini merupakan pengalam pertamanya bersama kekasih menikmati kudapan dan ngopi barang sang pacar di Watu Obonk.

Di balik kesederhanaan kedai, bagi Fahri tersimpan pemandangan yang membuatnya akan datang lagi bersama pacarnya di kemudian hari.

“Apalagi kalau malam ada city light yang indah,” kata pemuda asal Desa Prambatan Kidul.

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved