Berita Kebumen
Jalan Perbatasan Desa Surotrunan-Bojongsari Kebumen Sering Makan Korban Laka, Kapan Diperbaiki?
Jalan utama sepanjang 4 km yang membentang di perbatasan Desa Surotrunan dan Bojongsari sering memakan korban kecelakaan
Penulis: Intan Aulia Naharwati | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, KEBUMEN ㅡ Jalan utama sepanjang 4 km yang membentang di perbatasan Desa Surotrunan dan Bojongsari sering memakan korban kecelakaan lalu lintas akibat banyaknya lubang besar. Kondisi ini sempat membuat warga sekitar resah.
Slamet Ibrahim (65), salah satu warga Desa Suroturunan, mengungkapkan bahwa jalan tersebut sering kali menyebabkan terjadinya kecelakaan.
"Sering terjadi kecelakaan atau orang jatuh di sini. Tapi untuk berapa kalinya tidak pasti, yang jelas sangat sering lah orang jatuh karena lubang di jalan ini," ujarnya pada Tribunbanyumas.com, Kamis 23 Januari 2025.
Baca juga: Ena-ena di Kamar Kos dan Hotel, Lima Pasangan Mesum di Kebumen Ini Kicep Diangkut Polisi
Di sisi lain, Kurnia Hadi, Kepala Bidang Bina Marga DPUPR Kabupaten Kebumen, mengungkapkan bahwa jalan tersebut telah dimasukkan dalam daftar perbaikan yang direncanakan oleh pemerintah provinsi pada tahun 2025.
"Jalan di perbatasan ini sudah kami masukkan ke dalam daftar Pemprov untuk 2025. Insya Allah, perbaikannya akan segera dilaksanakan tahun ini," ujar Kurnia Hadi pada Tribunbanyumas.com, Selasa 18 Februari 2025.
Namun, ia mengakui bahwa waktu pelaksanaannya belum dapat dipastikan.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pemelihara jalan dari tingkat provinsi dan sudah kami usulkan juga ke bantuan provinsi. Draft juga sudah kami siapkan semua, cuma sekarang kami juga masih menunggu SK Gubernur turun,"
Perbaikan yang direncanakan meliputi rabat beton dan penanganan darurat, mengingat permasalahan drainase di wilayah tersebut.
Wilayah Desa Surotrunan sendiri dikenal dengan masalah banjir yang sering terjadi. Kondisi alam ini berpengaruh terhadap kualitas jalan yang sering rusak akibat masalah drainase yang buruk.
Hadi juga menjelaskan bahwa wilayah perbatasan ini memiliki aktivitas perekonomian yang cukup pesat, dengan banyaknya toko, BUMDes, dan kegiatan ekonomi yang berlangsung hingga malam hari.
Oleh karena itu, perbaikan jalan ini masuk ke dalam salah satu prioritas proyek.
Saat ini, untuk sementara ini, pihak DPUPR rutin melakukan pemeliharaan, termasuk pengecekan masalah drainase.
"Masalah utama di wilayah rawan banjir seperti ini adalah drainase alami yang tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, resapan air terganggu dan menyebabkan genangan yang merusak jalan," jelas Hadi.
Sebagai upaya mitigasi di wilayah ini, DPUPR melakukan pemeliharaan pada bahu jalan, normalisasi drainase, serta perbaikan saluran-saluran yang longsor untuk menjaga agar kondisi jalan tetap optimal. (ian)
Menko Pangan Zulhas Resmikan Koperasi Desa dan Bagikan Alsintan untuk Petani di Kebumen |
![]() |
---|
Diduga Gelapkan Sertifikat Tanah Warga, Oknum Anggota DPRD Kebumen Jadi Tersangka |
![]() |
---|
Upah Minimum KebumenJawa Tengah 2025 Resmi Dirombak, Segini UMK Kabupaten Berjuluk Kota Walet |
![]() |
---|
1.600 Pelari dari Berbagai Negara Ikuti Kebumen Geopark Trail Run 2025 |
![]() |
---|
Bupati Lilis Nuryani Terima Sertifikat UNESCO Global Geopark untuk Geopark Kebumen di Paris |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.