Berita Jateng
Ekonom Undip Wahyu Widodo Soroti Kemunculan Danantara
Ekonom Universitas Dipenogoro Wahyu Widodo menilai sebenarnya masih terlalu dini untuk melihat dampak Danantara terhadap perekonomian Indonesia
Penulis: Hermawan Handaka | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kemunculan Danantara menuai reaksi dari beragam pihak. Ekonom Universitas Dipenogoro (Undip) Wahyu Widodo menilai sebenarnya masih terlalu dini untuk melihat dampak Danantara terhadap perekonomian Indonesia.
Menurutnya, kehadiran Danantara mengindikasikan adanya ketidakefisienan tata kelola investasi yang dilakukan BUMN selama ini, sehingga belum optimal dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.
Bagaimana dampaknya terhadap perekonomian, sangat tergantung pada implementasinya nanti.
Di satu sisi Danantara bisa meningkatkan konsolidasi pengelolaan aset negara menjadi satu holding super besar.
Namun demikian di sisi lain holding yang super besar ini menciptakan ketidakefisienan birokrasi yang justru bisa menurunkan performa dari dari investasi, terutama inovasi-inovasi yang diperlukan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.
Wahyu Widodo menambahkan, aspek yang lebih fundamental dari membentuk holding ini adalah efisiensi dan efektifitas kinerja masing-masing BUMN yang tergabung.
Efisiensi bukan berarti penghematan, tetapi bagaiman penggunaan investasi (input) yang tepat sehingga output yang dihasilkan optimal (atau dalam bahasa ekonomi mencapai frontiers).
"Masalah terbesar ekonomi nasional adalah inefisiensi yang masih tinggi, ditunjukkan dengan angka ICOR yang masih di atas 6, lebih tinggi dari negara-negara peers seperti Malaysia atau Thailand.
ICOR yang tinggi menunjukkan investasi yang kurang berkualitas, yang disebabkan oleh banyak faktor baik teknis maupun kelembagaan. Ini yang terjadi juga di BUMN," pungkasnya, Senin (24/2).
Baca juga: Pendaki Gunung Slamet asal Jakarta Tewas Setelah Terjatuh di Juarang, Ini Identitasnya
Baca juga: Efisiensi Anggaran ala Wabup Suyono, Tidak Kurangi Kinerja ASN di Batang
Baca juga: Jadwal Pertandingan Red Sparks di Putaran ke-6 Liga Voli Korea: Megawati Cs Berjuang Tanpa Bukilic
Cegah Perundungan, Program Pesantren Ramah Anak Terus Digalakkan |
![]() |
---|
Melalui Buku Jawa Tengah Berani Mendunia, Strategi Ekspor Baru Diluncurkan di Hari Jadi ke-80 Jateng |
![]() |
---|
Petani Apresiasi Pemprov Jateng Pulihkan Lahan Pertanian Seluas 512 Hektar di Demak |
![]() |
---|
Kebahagiaan Rifan, Petani Demak: Lahan yang Dulu Terendam Kini Berpotensi 3 Kali Panen Setahun |
![]() |
---|
Lewat Buku “Jawa Tengah Berani Mendunia”, Strategi Ekspor Baru Diluncurkan di Hari Jadi ke-80 Jateng |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.