Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Cegah Perundungan, Program Pesantren Ramah Anak Terus Digalakkan

"Kita dituntut untuk zero bullying di Jawa Tengah, baik di sekolah maupun di pesantren.”

TRIBUN JATENG/ISTIMEWA
HALAQAH: Halaqah Pesantren Ramah Anak, Pesantren Aman dan Sehat, di Asrama Haji Transit Komplek Islamic Center, Kota Semarang, Rabu, 27 Agustus 2025. (TRIBUN JATENG/ISTIMEWA) 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung penuh upaya Kantor Wilayah Kementerian Agama setempat yang terus menggalakkan program Pondok Pesantren Ramah Anak. 

Dalam melaksanakan program ini, Kantor Wilayah Kementerian Agama Jateng bekerja sama dengan dengan United Nations Children's Fund (Unicef) dan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Klaten.

Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin mengatakan, program yang menyasar lembaga pendidikan pondok pesantren itu menjadi penting untuk menjadikan provinsi ini zero bullying (nol perundungan). Sebab, kasus kekerasan pada anak di provinsi ini hingga 2025 juga masih ditemukan. 

Baca juga: Petani Apresiasi Pemprov Jateng Pulihkan Lahan Pertanian Seluas 512 Hektar di Demak

"Kita dituntut untuk zero bullying di Jawa Tengah, baik di sekolah maupun di pesantren,” kata dia dalam Halaqah Pesantren Ramah Anak, Pesantren Aman dan Sehat, di Asrama Haji Transit Komplek Islamic Center, Kota Semarang, Rabu, 27 Agustus 2025.

Pihaknya juga mengapresiasi kepada Kanwil Kemenag Jateng yang sudah membentuk Satgas untuk penanganan kekerasan di pondok pesantren. 

Dengan begitu, Pemprov Jateng tinggal berkolaborasi untuk menyosialisasikan program itu di pesantren yang ada di wilayah pemerintahannya. Tujuannya supaya mencegah potensi kekerasan yang terjadi di lingkungan pondok pesantren.

Menurut tokoh yang akrab disapa Gus Yasin ini, program itu menjadi penting, mengingat jumlah pesantren di provinsi ini mencapai mencapai 5.364 lembaga, dengan jumlah santri mencapai 520.014 orang. 

Dalam kesempatan itu, Ia juga meminta kepada kalangan pondok pesantren agar transparan bila menemui tindakan perundungan atau yang melanggar hukum. Transparansi akan menjadikan meningkatnya kepercayaan publik terhadap lembaga pesantren.

Kepala Kanwil Kemenag Jateng, Saiful Mujab menambahkan, satgas sudah dikukuhkan oleh Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin. Pihaknya juga akan bersinergi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk terus mengawal pondok pesantren dengan baik. 

Kepala Perwakilan Unicef untuk Wilayah Jawa, Arie Kurnia, mengatakan, sasaran edukasi dan sosialisasi program Pondok Pesantren Ramah Anak, ditujukan kepada tenaga pendidik, santri, hingga orang tua atau.

Pihaknya mengapresiasi Pemprov Jateng yang komitmen dalam perwujudan program itu. Diharapkan akan semakin banyak pesantren yang mendeklarasikan diri menjadi ramah anak. (*)

Baca juga: Pemprov Jateng Alokasikan Rp 1 Miliar untuk Penanganan Tuberkulosis

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved