2 Oknum TNI di Kebumen Viral
Viral Oknum TNI di Kebumen Ancam Warga, Dandim Buka Suara
Dandim 0709/Kbm Letkol Czi Ardianta Purwandhana, S.Hub.Int., M.Han buka suara terkait dua oknum TNI.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, KEBUMEN - Dandim 0709/Kbm Letkol Czi Ardianta Purwandhana, S.Hub.Int., M.Han buka suara terkait dua oknum TNI yang viral karena mengancam dan menganiaya warga.
Letkol Ardianta membenarkan dua oknum TNI pada video viral itu merupakan anggota Kodim Kebumen. Namun cerita sebenarnya tidak sesuai dengan video yang beredar.
"Cuma video yang dipotong-potong ceritanya tidak seperti itu," tuturnya,Senin (24/2/2025).
Baca juga: Insentif PPN Rumah Tapak dan Satuan Rumah Susun Diperpanjang, Ini Ketentuannya!
Baca juga: Duel Maut Dua Anggota TNI di Tempat Hiburan Malam, Satu Orang Tewas
Menurutnya, perkara itu dilaporkan oleh korban bernama Afif. Hasil visum korban tidak terkena apa-apa.
"Korban datang sendiri ke rumah sakit. Ada goresan kecil di sini (tengkuk)," ujarnya.
Letkol Ardianta menuturkan perkara itu berawal dari hutang piutang.
Korban bersama Basuki, Mugi mendatangi rumah Subkhi Ariyanto perangkat desa Seliling Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen untuk menagih hutang pada Jumat (21/2/2025).
"Intinya mereka (korban bersama Basuki) bertamu Subkhi Ariyanto dengan tidak wajar sehingga keluarga ketakutan tidak membukakan pintu rumah," jelasnya.
Karena mendapat intimidasi Subkhi menghubungi dua anggotanya itu yakni Kopda Albar dan Serda Hery.
Mereka mendatangi rumah berinisial A yang diduga menyuruh korban bersama temannya untuk menagih hutang.
"Karena dua kali mendatangi belum bertemu, Subkhi dan dua anggota TNI mendatangi rumah korban yakni Afif. Karena Afif yang terlihat dari CCTV mendatangi rumah Subkhi," tuturnya.
Lanjutnya, perangkat desa itu bersama dua anggotanya tidak diterima dengan baik oleh Afif.
Istri korban telah merekam video seolah-olah telah mengetahui kedatangannya.
"Saat diklarafikasi Afif mengelak membantah mendatangi rumah Subkhi pada 21 Februari 2025."
"Tapi pernyataan Afif dibantah Basuki karena berbohong. Afif turut serta hadir di rumah Subkhi," ujarnya.
Hal itu, kata dia membuat Afif jengkel dan menendang Basuki.
Afif melakukan pengancaman dan membawa pisau dapur mengejar rombongan datang ke rumahnya.
Rombongan berhamburan ke luar rumah. Kemudian Basuki mengambil parang yang tergeletak di teras rumah Afif.
"Serda Heri yang melihat kejadian itu mencegah agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan mengambil parang itu."
"Afif dan Basuki akan berkelahi meskipun senjatanya telah diambil. Kemudian didorong mengenai tengkuknya (Afif)," jelasnya.
Ia menyebut Afif dan istrinya terindikasi akan memviralkan dengan memvideokan kejadian itu.
Pihaknya memastikan bahwa parang itu ditemukan di taman samping rumah Afif bukan dibawa oknum TNI dari rumah. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.