UKSW SALATIGA
Kolaborasi dan Inovasi untuk Ketahanan Pangan: Refleksi Dies Natalis ke-58 FPB UKSW
Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Ibadah Syukur Dies Natalis ke-58 Fakultas Pertanian dan Bisnis (FPB) pada Senin (24/2/2025).
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Suasana syukur dan kebersamaan menyelimuti Balairung Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) pada Senin (24/2/2025) dalam Ibadah Syukur Dies Natalis ke-58 Fakultas Pertanian dan Bisnis (FPB).
Dengan tema "Tugas Pokok dan Tanggung Jawab Orang Kristen" serta subtema "Kolaborasi untuk Inovasi Pertanian Berkelanjutan," ibadah ini menghadirkan Kepala Pusat Pendidikan Pembinaan Masyarakat Lembaga Pendidikan dan Pelatihan POLRI, Komisaris Besar Polri (KBP) Daniel Prio Dwi Atmoko, S.I.K., M.Pd., sebagai pelayan refleksi.
Baca juga: Rektor UKSW Pimpin Diskusi dalam Koordinasi Pimpinan Perguruan Tinggi LLDIKTI Wilayah VI
Dalam refleksinya, KBP Daniel Prio Dwi Atmoko menekankan hakikat hidup orang Kristen yang dipanggil untuk bersaksi, menceritakan kebaikan Tuhan, dan melaksanakan firman-Nya.
“Tugas utama kita adalah menyampaikan kabar baik dan menjadi saksi Kristus dalam setiap aspek kehidupan,” tuturnya.
Dekan FPB, Dr. Ir. Bistok Hasiholan Simanjuntak, M.Si., menyampaikan rasa syukur atas perjalanan panjang fakultas yang telah memasuki usia ke-58.
“Perjalanan ini tidak selalu mulus. Namun, berkat penyertaan Tuhan, FPB tetap eksis hingga saat ini,” ungkapnya.
Ia juga mengapresiasi kolaborasi dengan perguruan tinggi dan industri yang semakin nyata, termasuk melalui temu alumni yang memperkuat peran fakultas.
Menjawab Tantangan Ketahanan Pangan
Di tengah isu ketahanan pangan yang semakin krusial, FPB berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata melalui riset dan pengabdian masyarakat.
Dr. Ir. Bistok menjelaskan bahwa pola konsumsi masyarakat Indonesia yang masih bergantung pada beras menjadi salah satu tantangan utama.
“Keragaman bahan pangan perlu terus digaungkan. Indonesia memiliki sumber karbohidrat, protein, dan serat yang beragam, seperti sorgum, gandum, kimpul, ganyong, dan garut,” jelasnya.
Selain itu, berkurangnya lahan pertanian akibat alih fungsi lahan juga menjadi perhatian, sehingga efisiensi dan optimalisasi lahan menjadi solusi utama.
Melalui berbagai riset dan program pengabdian masyarakat, FPB telah mengembangkan varietas baru tanaman pangan di Science Techno Park (STP) UKSW, termasuk sorgum dan gandum tropikal.
“Di Soe, NTT, kami mendampingi komunitas lokal untuk mengembangkan tanaman sesuai karakteristik lahan setempat, seperti jagung dan gandum,” ungkap Dr. Ir. Bistok.
Upaya ini sejalan dengan roadmap riset FPB yang berfokus pada efisiensi produktivitas berbasis smart farming dan varietas tahan kekeringan.
Teknologi pertanian modern juga menjadi fokus utama FPB untuk menarik minat generasi muda. Kurikulum berbasis smart farming yang diterapkan sejak 2020 mengintegrasikan penggunaan teknologi berbasis IT, seperti drone untuk penyemaian dan sensor iklim buatan Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer (FTEK) UKSW.
Kolaborasi lintas fakultas ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi produksi dan menekan biaya pertanian.
Sebagai penutup, Dr. Ir. Bistok menyampaikan harapannya agar kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi, pemerintah, dan dunia industri, dapat terus diperkuat.
“Dengan semangat kolaborasi, mari kita wujudkan inovasi pertanian berkelanjutan demi ketahanan pangan yang lebih baik. Selamat Dies Natalis ke-58, FPB!
Semoga semakin berjaya dan terus memberikan dampak bagi masyarakat dan bangsa,” pungkasnya.
Membangun Ketahanan Pangan Melalui Kolaborasi
Dalam sambutannya, Rektor UKSW, Prof. Intiyas Utami, menegaskan peran strategis FPB sebagai bagian dari pilar ketahanan pangan nasional.
“Kami mengajak seluruh civitas academica untuk berpikir di luar kotak dan menghadirkan inovasi yang berdampak bagi masyarakat. FPB telah menunjukkan komitmennya melalui riset dan policy brief yang menjadi masukan bagi pemerintah daerah dan provinsi,” ujarnya.
Selain itu, program Agromart yang dikelola FPB turut mendukung petani lokal dengan membantu pemasaran produk mereka agar memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi.
Rektor Intiyas juga mengajak seluruh civitas academica untuk terus bersaksi melalui karya nyata.
“Hakikat kita sebagai orang Kristen adalah mengasihi dan melayani, termasuk dengan memberikan solusi atas persoalan ketahanan pangan. UKSW memiliki panggilan untuk melayani daerah-daerah 3T dan menjangkau masyarakat miskin serta kelompok disabilitas,” tuturnya.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga lingkungan dan meminimalkan pemborosan pangan sebagai bentuk tanggung jawab moral.
“Saya menginstruksikan agar setiap acara di UKSW tidak menyisakan makanan yang terbuang. Mari kita wujudkan budaya peduli lingkungan melalui gerakan memilah sampah dan mengurangi penggunaan bunga papan dengan menggantinya menjadi tanaman dalam pot,” ajaknya.
Mengakhiri sambutannya, Rektor Intiyas mengucapkan selamat ulang tahun kepada FPB.
“Semoga semangat ‘Bergerak, Bertumbuh, Berdampak’ senantiasa menginspirasi FPB untuk melahirkan inovasi-inovasi yang membawa perubahan nyata bagi pertanian Indonesia,” tutupnya.
Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 63 program studi di jenjang D3 hingga S3.
Baca juga: Menginspirasi Melalui Pendidikan, Ibe Karyanto Berbagi Kisah Inspiratif di UKSW
Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah.
Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai "Creative Minority" yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat.
Melalui Dies Natalis ke-58 FPB, UKSW mengukuhkan komitmennya dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) ke-2 tanpa kelaparan, SDGs ke-4 pendidikan berkualitas, SDGs ke-9 industri, inovasi, dan infrastruktur, SDGs ke-12 konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, serta SDGs ke-17 kemitraan untuk mencapai tujuan. (*)
Sinergi Kampus dan Desa: UKSW & UNW Ubah Limbah Ternak Jadi Sumber Ekonomi Baru di Gogik |
![]() |
---|
Edukasi dan Aksi Nyata, Tim PkM UKSW Wujudkan Desa Jeruk Kabupaten Boyolali sebagai Desa Wisata |
![]() |
---|
UKSW, Utrecht University serta Bakudapan Food Study Group Soroti Tantangan dan Solusi Pangan |
![]() |
---|
UKSW dan BPBD Buleleng Hadirkan Terobosan GeoAI Hybrid untuk Mitigasi Bencana Tsunami |
![]() |
---|
Dr. Dhanar Intan Surya Saputra Resmi Sandang Gelar Doktor Ilmu Komputer UKSW |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.