Berita Inspiratif
Semangat Firda Kurniawan, Suksesor Petani Milenial dengan 5,5 hektare Lahan Padi
Usaha tidak akan pernah menghianati hasil. Slogan hidup yang terus dipegang Firda Kurniawan, satu di antara petani milenial dari Kota Kretek
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Usaha tidak akan pernah menghianati hasil. Slogan hidup yang terus dipegang Firda Kurniawan, satu di antara petani milenial dari Kota Kretek Kabupaten Kudus.
Di usia 30 tahun, Firda mampu mengelola 5,5 hektare lahan sawah yang ditanami padi di wilayah Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus.
Satu hektarnya bisa menghasilkan 7-9 ton gabah kering panen (GKP) dengan memaksimalkan beberapa jenis pupuk yang diproduksi PT Pupuk Indonesia.
Mulai dari Urea, NPK Ponska Plus, SP-36, hingga ZA.
Sudah 8 tahun Firda terjun di bidang usaha pertanian, khususnya padi.
Sekaligus menjadi penggerak regenerasi petani di Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah, dalam rangka mendukung keberlanjutan industri pertanian dan swasembada pangan di Kota Kretek.
Pada masa tanam (MT) 1 di awal 2025, 5,5 hektare lahan sawah yang dikelola Firda, semuanya panen.
Hasilnya pun cukup memuaskan berkisar 7-9 ton GKP per hektare.
Tidak ada keraguan sedikitpun dari Firda Kurniawan ketika mendedikasikan diri dan kemampuannya untuk keberlanjutan industri pertanian di masa depan.
"Kunci sebagai petani muda adalah pahan siklus bertani, paham kapan harus tanam, kapan harus memberikan perhatian pada tanaman.
Yang jelas juga harus paham kapan melakukan pemupukan, jenis pupuknya, juga komposisi pupuk yang diberikan ke tanaman," terangnya, Kamis (27/2/2025).
Untuk bisa mendapatkan hasil panen terbaik, Firda menggunakan 600-700 kilogram pupuk dengan cakupan luasan satu hektare lahan sawah.
Kebutuhan tersebut dipenuhi dengan memanfaatkan pupuk subsidi pemerintah sekurangnya 50 persen, sisanya dicukupi dengan beberapa jenis pupuk non-subsidi.
"Alhamdulillah awal 2025 ini bisa panen padi 5,5 hekter, bersyukur hasilnya cukup bagus ada yang 7 ton, ada juga yang mendekati 9 ton per hektare, kuncinya ada di pemupukan," ujar dia.
Lebih lanjut, pada MT 1 awal 2025, padi jenis Inpari yang ditanam dan dirawat Firda Kurniawan berhasil panen dengan harga jual gabah kering panen (GKP) mencapai Rp 6.500 - Rp 6.700 per kilogram.
Keteladanan Pangeran Diponegoro: Dari Yogyakarta hingga Pembuangan di Makassar |
![]() |
---|
Sosok Tigor Sianturi, Penghuni Deck Bawah Pengendali Jantung Kapal Pelni KM Gunung Dempo |
![]() |
---|
Kisah Inspiratif : Sosok Magda, Anak Buruh Bangunan Lulus Cumlaude UNS dan Langsung Kerja di BI |
![]() |
---|
Budidaya Koi Sebagai Hobi dan Bisnis Selama Pandemi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.