Berita Demak
Perempuan Pesisir Demak Hidupkan Koperasi saat Kampung Nyaris Mati
Para perempuan nelayan Timbulsloko berusaha menghidupkan koperasi saat kampung mereka nyaris mati.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Suara para perempuan melantunkan selawat Nariyah terdengar saling bersahutan dari rumah Laksmi di Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, pada Selasa, 18 Februari 2025, malam.
Di rumah itu terdapat 16 perempuan yang sedang duduk melingkar melantunkan selawat yang bermakna meminta perlindungan dari bahaya bencana maupun musibah.
Selepas melantunkan selawat dan doa bersama, mereka melanjutkan acara dengan mengumpulkan uang iuran.
Baca juga: Cerita Perempuan di Kampung Tenggelam Pesisir Demak: Jaga Mangrove dan Identitas Perempuan Pesisir
Kemudian melakukan rapat sederhana membahas jalannya organisasi mereka.
Jalannya rapat berlangsung cair karena diselingi dengan tawa renyah dari para ibu-ibu tersebut.
Ya, begitulah kegiatan Kelompok Nelayan Perempuan Timbulsloko dalam kegiatan koperasi mereka.
“Kami sudah hampir satu tahun ini mengelola koperasi,” ujar penggerak Kelompok Nelayan Perempuan Timbulsloko, Laksmi.
Para perempuan nelayan Timbulsloko berusaha menghidupkan koperasi saat kampung mereka nyaris mati.
Kampung Timbulsloko mulai tenggelam sejak tahun 2015 lalu.
Sebelumnya, jumlah Kepala Keluarga (KK) di kampung yang memiliki 5 rukun tetangga itu sebanyak 324 KK.
Jumlah itu menyusut drastis karena banyak warga yang memilih mengungsi.
Kampung itu kini hanya dihuni sebanyak 107 KK dengan total sekira 203 jiwa.
Mereka menempati sebanyak 92 unit rumah yang saling terhubung dengan jembatan kayu dari ujung selatan ke ujung utara sepanjang sekira 1 kilometer.
“Desa ini bisa mati kalau tidak ada kumpulan seperti ini yang bisa saling bertemu,” sambung Laksmi dalam bahasa Jawa.
Koordinator Koperasi Perempuan Timbulsloko, Rusikha mengatakan, koperasi simpan pinjam bagi perempuan nelayan Timbulsloko sudah berjalan satu tahun dengan tujuan koperasi tersebut dapat membantu anggota dalam pendanaan produktif.
Maka dari itu, uang saldo koperasi dipinjam anggota untuk modal membeli alat tangkap, modal jualan, dan kebutuhan mendesak lainnya.
“Total anggota sementara sebanyak 16 orang. Mereka dibebani iuran Rp15 ribu perbulan,” jelasnya.
Setahun berjalan, koperasi ini mampu menghimpun dana sebesar Rp3.095.000.
Separuh dari dana itu diputar kembali ke para anggota melalui skema pinjaman.
“Kami juga masih merintis jualan gimbal (makanan dari hasil olahan udang),” terangnya.
Sekretaris Jenderal Persaudaraan Perempuan Nelayan Indonesia (PPNI) Masnu’ah (49) mengungkapkan, kelompok perempuan nelayan timbulsloko terbentuk setahun terakhir hasil dari advokasi dengan Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA).
Para perempuan nelayan ini sebelumnya juga telah belajar mengelola koperasi dengan Kelompok Perempuan Puspita Bahari dari Dusun Tambak Polo, Desa Purworejo, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak.
“Para perempuan Timbulsloko belajar membentuk organisasi yang baik, dan belajar lebih percaya diri dengan identitasnya sebagai perempuan nelayan,” bebernya.
Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) Susan Herawati menjelaskan, para perempuan di wilayah pesisir nyaris semuanya mengambil porsi berjuang lebih banyak dan yang paling terdepan dalam mengatasi persoalan di lingkungannya.
Mereka mengambil bagian tersebut karena mereka adalah kelompok yang paling terdampak.
“Perempuan mendapat beban berlipat ganda. Tak hanya konteks domestik rumah tangga tapi merambat ke mata pencaharian,” katanya. (Iwn)
Baca juga: "Orang Bisa Dipindah Tapi Tidak dengan Kenangannya" Cerita Warga Pesisir Demak Korban Relokasi
Harapan Baru Petani Demak, Normalisasi Sungai Pulihkan 450 Hektare Sawah yang Lama Terendam Banjir |
![]() |
---|
Warga Mranggen Desak Pemkab Demak Sediakan Unit Damkar, Selama Ini Tunggu dari Semarang |
![]() |
---|
Bantuan RTLH Demak 2026 Naik Jadi Rp20 Juta per Penerima, Bupati: Ada yang Potong Laporkan ke Saya |
![]() |
---|
Revolusi Literasi di Demak: Kini Bisa Pinjam Buku Secara Digital Lewat Aplikasi iDemak |
![]() |
---|
Warga Desa Babalan Demak Minta Adanya SLB, Bupati Siap Wujudkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.