Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Video

Video Bupati Setyo Hadi Gandeng BBWS Perbaiki Tanggul Sungai Tuntang Jebol di Baturagung Grobogan

Bupati Grobogan Setyo Hadi meninjau langsung lokasi banjir di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan.

TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN –  Berikut ini video Bupati Setyo Hadi Gandeng BBWS Perbaiki Tanggul Sungai Tuntang Jebol di Baturagung Grobogan

Bupati Grobogan Setyo Hadi meninjau langsung lokasi banjir di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Minggu (9/3/2025). 

Dalam kunjungan tersebut, ia didampingi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Sekretaris Daerah (Sekda), serta anggota DPRD Grobogan untuk memantau kondisi dan langkah penanganan yang diperlukan.  

Banjir bandang kali ini merupakan yang keempat sejak Januari 2025 dan telah menggenangi sekitar 600 rumah warga. 

Insiden ini juga menjadi bencana pertama yang terjadi di masa pemerintahan Bupati Setyo Hadi.

Bupati yang baru saja dilantik di Jakarta itu langsung datang menanggapi bencana dengan serius dan berkomitmen mengambil langkah cepat.  

Fokus pada Perbaikan Tanggul

Bupati Setyo Hadi menyatakan bahwa penyebab utama banjir adalah jebolnya tanggul Sungai Tuntang akibat tingginya debit air. 

Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah akan bekerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan instansi terkait lainnya untuk segera memperbaiki tanggul tersebut.  

"Air dari Sungai Tuntang tidak bisa ditampung, akhirnya menembus tanggul. Kami mengecek dengan BBWS, dan nanti tanggulnya harus diselesaikan dulu," ujar Setyo Hadi.  

Selain tanggul, perbaikan infrastruktur lain juga menjadi perhatian pemerintah daerah, terutama jalan kabupaten yang terputus akibat derasnya air. 

Jalan penghubung Desa Baturagung menuju Ringinkidul sepanjang 20 meter mengalami amblas karena diterjang banjir. 

"Jalannya putus kira-kira sepanjang 20 meter, tugas kami nanti membenahi jalan tersebut," jelasnya.  

BBWS Siapkan Alat Berat untuk Perbaikan

Ditemui di lokasi banjir, Kepala BBWS, Fikri Abdurrachman, mengonfirmasi bahwa pihaknya akan mengerahkan empat alat berat, terdiri dari satu buldozer dan tiga ekskavator, untuk memperbaiki tanggul yang jebol.  

"Ini kami siapkan empat alat, tetapi saat ini kami masih menunggu air surut karena arusnya masih cukup deras," ujar Fikri.  

BBWS akan segera memulai perbaikan setelah kondisi memungkinkan agar banjir tidak terus berulang.  

Kronologi Banjir dan Kekhawatiran Warga

Banjir di Desa Baturagung terjadi hari Minggu (9/3/2025) sekitar pukul 06.30 WIB setelah tanggul yang belum selesai diperbaiki kembali jebol akibat tingginya debit air Sungai Tuntang.  

Sejak Sabtu malam (8/3/2025), warga sudah merasa waspada karena tinggi muka air di Bendungan Glapan mencapai 2020 cm, masuk dalam status "awas." 

Warga sempat melakukan upaya darurat dengan memasang terpal pada tanggul yang kritis, tetapi usaha tersebut tidak berhasil menahan derasnya air.  

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Baturagung, Sudarmanto, menjelaskan bahwa banjir bermula dari luapan kecil yang semakin membesar hingga menyebabkan longsor dan jebolnya tanggul.  

"Pagi sekitar jam 06.00 WIB terjadi luberan kecil yang semakin membesar, kemudian terjadi longsor dan jebol di tanggul," ungkap Sudarmanto.  

Warga setempat mengaku sudah lama mengkhawatirkan kondisi tanggul yang tinggal seperempat dari bentuk utuh awalnya.

Namun, perbaikan yang dilakukan pemerintah dinilai lamban, sehingga akhirnya tanggul kembali jebol dan menyebabkan banjir keempat sejak Januari 2025.  

"Kami juga heran kenapa perbaikannya terkesan lambat. Sudah satu setengah bulan perbaikan belum selesai, dan yang kami khawatirkan terjadi lagi. Sekarang benar-benar jebol," tambahnya.  

Sebagian besar warga sudah mengungsi sejak Sabtu malam ke rumah sanak saudara, musala, dan masjid. 

Mereka juga telah mengamankan barang-barang berharga sebelum air semakin tinggi.  

Harapan Warga untuk Perbaikan Cepat

Warga berharap agar pemerintah segera menyelesaikan perbaikan tanggul secara menyeluruh agar bencana serupa tidak terus berulang.  

"Ini sudah keempat kalinya kami mengalami banjir sejak Januari 2025, tetapi penanganannya masih lambat. Kami benar-benar khawatir," kata Sudarmanto.  

Hingga berita ini ditulis, banjir masih merendam permukiman warga, dan mereka terus menanti bantuan serta langkah nyata dari pihak terkait.
(*) 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved