Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Video

Video Banjir Grobogan, Warga Baturagung Mendirikan Tenda di Tanggul Amankan Harta Benda

Warga Dusun Mintreng, Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Grobogan, mendirikan tenda darurat di Tanggul Sungai Tuntang.

TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN -  Berikut ini video Banjir Grobogan, Warga Baturagung Mendirikan Tenda di Tanggul Amankan Harta Benda

Warga Dusun Mintreng, Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Grobogan, mendirikan tenda darurat di Tanggul Sungai Tuntang, Selasa (11/3/2025).

Tenda ini sudah didirikan warga sejak hari pertama banjir, tepatnya Minggu (9/3/2025) pagi. 

Dari pantauan Tribun Jateng saat menyusuri banjir, tampak deretan tenda yang ditempati warga. 

Dalam tenda tersebut terdapat sejumlah perlengkapan, seperti alat memasak hingga perlengkapan tidur. 

Alasan warga masih bertahan dan enggan ke pos pengungsian adalah untuk melindungi harta bendanya yang masih berada di rumah.

Hal itu disampaikan oleh Hartoyo, yang masih bertahan di tanggul demi menjaga hewan ternaknya. 

Selain itu beberapa barang berharga lainnya belum sempat diamankan Hartoyo saat datangnya banjir.

"Dari hari Minggu pagi, sudah pindah tiga kali," buka Hartoyo saat ditemui Tribun Jateng di tanggul Sungai Tuntang. 

"Kita ikuti bapak-bapak di sibi, sebenarnya kepingin (ke pengungsian) tapi karena kepikiran oleh peliharaan dan rumah ada yang perlu diselamatkan," jawab Hartoyo menjelaskan alasannya bertahan di tanggul. 
 
Dari pantauan di lokasi banjir memang masih banyak mobil dan motor warga yang tenggelam dan belum sempat dipindah ke tempat yang lebih aman. 

Sehingga mereka terpaksa bertahan di tanggul agar lebih mudah mengawasi harta bendanya. 

Hartoyo tidak sendirian, sekitar 20 Kepala Keluarga juga bertahan di tanggul dengan alasan yang sama. 

"Di sini ada 7 Kepala Keluarga, (total yang tinggal di tenda) sekitar 20-an Kepala Keluarga," kata Hartoyo. 

Selama di tenda, warga memasak sendiri untuk kebutuhan makanan buka puasa dan sahur.

Selain itu dari dapur umum juga mengirimkan makanan secara rutin kepada warga yang bertahan di tanggul. 

"Ini karena bulan puasa ya, pagi saat sahur dan sore dapat kiriman makanan," kata Hartoyo. 

Meski berat hidup di tengah bencana, sebagian warga tetap menjalankan ibadah puasa. 

"Sama saja mungkin, tapi ada yang agak berat jadi beberapa batal puasa," kata Hartoyo. 

Lebih lanjut, Hartoyo berharap pemerintah segera memberikan bantuan dan memperbaiki tanggul yang jebol agar banjir tak terjadi lagi. 

"Semoga dapat perhatian dari pemerintah dan tanggulnya segera dibenahi," harap Hartoyo. 

Banjir Meluas hingga Kecamatan Tegowanu

Diberitakan sebelumnya, banjir di Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, semakin meluas akibat tingginya curah hujan di hulu yang menyebabkan aliran sungai semakin deras. 

Banjir bermula dari jebolnya tanggul Sungai Tuntang di Desa Batur agung karena tak mampu menahan debit air yang kian bertambah, Minggu (9/3/2025) lalu. 

Air jebolan sungai Tuntang lantas membanjiri lima desa di sekitar Baturagung. 

Yakni Desa Ringinkidul dan Tlogomulyo di Kecamatan Gubug dan Desa Pepe, Curug, Cangkring di Kecamatan Tegowanu. 

Jumlah warga yang mengungsi pun meningkat menjadi 1.202 jiwa.  

Banjir terparah terjadi di Desa Ringinkidul, Kecamatan Gubug, dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter. 

Warga yang masih terjebak di rumah mereka terus dievakuasi oleh tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Tim SAR, serta relawan dari berbagai daerah seperti Semarang, Demak, dan Kudus.  

Sedangkan beberapa warga Dusun Mintreng, Baturagung memilih mendirikan tenda darurat di tanggul demi mengamankan harta bendanya. 

Relawan Banser Bagana Grobogan, Inanto, mengatakan bahwa timnya bersama relawan lain masih berjibaku mengevakuasi warga yang terdampak.  

"Kami standby bersama BPBD, Tim SAR, dan gabungan ormas lainnya untuk membantu evakuasi warga yang terkena musibah," ujar Inanto, Selasa (11/3/2025).  

Sementara itu, Idatul Fitroh, koordinator posko pengungsian, melaporkan bahwa jumlah pengungsi di posko masjid yang ia kelola terus bertambah dan kini mencapai lebih dari 100 jiwa.  

"Hampir 90 persen wilayah Desa Ringinkidul terendam banjir, dan air kini mulai merambah ke desa lain akibat jebolnya tanggul," ungkapnya.  

Jumlah Pengungsi Capai 1.202 Jiwa

Menurut data terbaru BPBD Kabupaten Grobogan pada Selasa (11/3/2025), total 26 desa di enam kecamatan terdampak banjir. 

Dua kecamatan yang paling parah adalah Kecamatan Gubug dan Kecamatan Tegowanu, di mana masing-masing terdapat tanggul yang jebol.  

Berikut sebaran jumlah pengungsi sementara:  
- Desa Ringinkidul: 205 jiwa  
- Desa Baturagung: 727 jiwa  
- Desa Cangkring: 200 jiwa  

Gubernur Ahmad Lutfi Kunjungi Lokasi Banjir

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Lutfi meninjau ratusan pengungsi korban banjir di pos pengungsian di Desa Ringinkidul, Kecamatan Gubug, Grobogan, Selasa (11/3/2025). 

Dalam kesempatan tersebut Ahmad Lutfi ditemani oleh Bupati Grobogan, Setyo Hadi beserta jajarannya. 

Sesampainya di lokasi pengungsian, Ahmad Lutfi langsung mendengarkan keluh kesah dan kepanikan warga yang menjadi korban banjir ketiga kali dalam satu bulan ini.

Warga mengaku tidak bisa menyelamatkan harta benda karena banjir datang dengan cepat. 

Gubernur juga memastikan para pengungsi tercukupi kebutuhan logistik selama di pos pengungsian.

Seperti ketersediaan dapur umum, layanan kesehatan dan kebutuhan tempat layak selama di pengungsian. 

Selanjutnya, Ia akan meminta Kementerian Pekerjaan Umum untuk mempercepat perbaikan tanggul Sungai Tuntang yang jebol. 

"Yang kita utamakan pertama adalah pengungsi dulu, kekurangan mereka apa," kata Ahmad Lutfi saat ditemui media. 

"Kedua kita cek posisi tanggul yang jebol, memang sungai ini terkait PUPR ya, dari Pemerintah Provinsi dan Kabupaten akan mendukung untuk normalisasinya," imbuhnya. 

Ahmad Lutfi tidak ingin banjir kembali terulang di kawasan Sungai Tuntang dan sekitarnya. 

"Kebetulan ini sudah kedua kalinya (tanggul jebol), saya punya perencanaan tidak ada yang ketiga kali, cukup dua kali saja makanya harus tuntas ini," ujar Ahmad Lutfi. 

Hari ini rencananya Ahmad Lutfi beserta instansi terkait akan menggelar rapat untuk penanggulangan banjir di Grobogan

Ia juga berjanji akan mengerahkan alat berat untuk memperbaiki tanggul yang jebol. 

"Semua alat berat akan kita geser ke sini, doain saja tidak hujan tidak ada kiriman lagi sehingga bisa kita tanggulangi sampai tuntas," janjinya. (*) 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved