Ramadan 2025
Jelang Lebaran, Pasar Emas Perhiasan di Semarang Masih Lesu
Jelang Lebaran Idulfitri 2025, pasar emas perhiasan di Kota Semarang diakui masih lesu. Padahal biasanya, jelang Idulfitri menjadi momentum
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Jelang Lebaran Idulfitri 2025, pasar emas perhiasan di Kota Semarang diakui masih lesu. Padahal biasanya, jelang Idulfitri menjadi momentum ramainya penjualan di tengah kebutuhan masyarakat akan emas perhiasan yang meningkat.
Manager di sebuah toko emas, Maria Mets mengatakan, penjualan emas di momen jelang Hari Raya Idulfitri tahun ini memang tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.
Bahkan menurutnya, kondisi saat ini lebih turun dibandingkan saat pandemi Covid-19.
Dibandingkan tahun lalu, ia menyebut terjadi penurunan permintaan mencapai 50 persen.
"Khususnya sebelum Covid-19, kita menjelang lebaran, masyarakat masih berburu emas. Tapi untuk tahun-tahun setelah Covid-19 sekarang jauh beda, peminatnya tidak seperti tahun-tahun sebelum Covid-19. Bahkan yang jual pun, untuk sekarang tidak banyak juga.
Berbeda dengan covid dulu, banyak yang jual walaupun harganya tidak setinggi sekarang," kata Maria, di toko yang bernama Bintang Mas tersebut, Jumat (21/3/2025).
Maria lebih jauh mengidentifikasi, di antara pendorong turunnya penjualan emas perhiasan saat ini karena banyak pelanggan khususnya kalangan menengah ke bawah yang menahan untuk membeli emas.
Harga yang semakin meningkat namun tidak diimbangi dengan kondisi ekonomi pelanggan yang baik, membuat mereka lebih mengutamakan untuk membeli kebutuhan primer.
"Menengah ke bawah butuh barang lain dibanding emas, yang mana emas ini bukan barang primer. Sehingga yang menengah ke bawah ini terasa sekali efeknya. Seperti itu kalau kami lihat dari sisi pangsa pasarnya.
Kalau untuk menengah atas, tidak berpengaruh," ungkapnya.
Di sisi lain, untuk penjualan logam mulia, ia menyebut masih menunjukkan performa penjualan yang baik dan bahkan cenderung meningkat.
"Kalau logam mulia, penjualan lebih bagus. Mereka beli untuk investasi, namun ini bagi mereka yang punya uang lebih. Mereka lebih suka investasi emas yang disimpan fisiknya," tambahhya.
Ketua Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (Apepi) Semarang Bambang Yuwono mengatakan, lesunya pasar emas perhiasan ini setidaknya sudah terjadi dalam dua tahun terakhir.
Adapun tahun ini, menurutnya, merupakan kondisi terparah di mana penjualan emas perhiasan lesu.
"Penurunan dua tahun ini luar biasa lesu."
Mana yang Lebih Utama: Qodho Puasa Ramadan atau Puasa Syawal 6 Hari? Ini Penjelasannya |
![]() |
---|
Salat Idulfitri di Alun-Alun Purbalingga, Forkopimda Ajak Warga Jaga Silaturahmi |
![]() |
---|
Jelang Lebaran, Penjual Ayam Merah Hidup Banjiri Pinggir Jalan Kendal |
![]() |
---|
Jadwal Imsak dan Buka Puasa Hari Ini Terakhir Jakarta, Ramadhan Hari ke-30 Minggu 30 Maret 2025 |
![]() |
---|
Jadwal Imsak dan Buka Puasa Hari Ini Terakhir Banda Aceh, Ramadhan Hari ke-30 Minggu 30 Maret 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.