Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

TKW Hilang Kembali Pulang

Alasan Ribut Uripah Tak Bisa Hubungi Keluarga di Batang, 19 Tahun Hidup di Hutan Malaysia Usai Lari

Selama 19 tahun hidup di hutan Malaysia, Ribut Uripah menceritakan alasannya tak bisa menghubungi siapa pun, termasuk keluarga di Batang

Penulis: dina indriani | Editor: muslimah
Tribunjateng/Dina Indriani
BERSANTAI - Ribut Uripah bersantai dan menyambut orang-orang yang datang ke rumahnya, Jumat (22/3/2025) malam.Setelah 19 tahun hidup dalam keterasingan di hutan Malaysia, Ribut akhirnya bisa kembali bertemu keluarga berkat bantuan berbagai pihak, termasuk anggota DPR RI Yoyok Riyo Sudibyo. (TRIBUNJATENG / DINA INDRIANI) 

TRIBUNJATENG COM,BATANG - Selama 19 tahun hidup di hutan Malaysia, Ribut Uripah menceritakan alasannya tak bisa menghubungi siapa pun, termasuk keluarga di Batang.

Ribut yang selalu dinantikan keluarga akhirnya kembali ke kampung halamannya di Desa Candirejo, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang pada Jumat (21/3/2025).

Ia sempat viral hingga akhirnya keluarga tahu soal keberadaannya.

Di Malaysia, Ribut juga sudah berganti nama menjadi Sakinah Anggraini.

Baca juga: Cerita di Balik Hilangnya Ribut Uripah TKW Batang 19 Tahun di Hutan Malaysia, Kabur dari Majikan

Setelah 19 tahun hidup dalam keterasingan di hutan Malaysia, Ribut akhirnya bisa kembali bertemu keluarga berkat bantuan berbagai pihak, termasuk anggota DPR RI Yoyok Riyo Sudibyo.

Dengan logat bahasa Malaysianya yang kental, Ribut menceritakan kisah perjalanannya awal pergi dan bertahan selama belasan tahun di Malaysia.

"Dulu saya ke Malaysia karena tidak ada kerjaan di sini, ya terpaksalah, karena posisi saya waktu itu punya anak kecil, jadi akhirnya menerima tawaran ke Malaysia," tutur Ribut di kediamannya, Jumat (21/3/2025) malam.

FOTO BERSAMA - Tamat sang kakak foto bersama merangkul Ribut Uripah yang sempat hilang di Malaysia dan akhirnua bisa kembali di Indonesia, Jumat (21/3/2025).Kedatangan Ribut Uripah, Tenaga Kerja Wanita (TKW)  yang sempat viral hilang di Malaysia disambut tangis haru keluarga.
FOTO BERSAMA - Tamat sang kakak foto bersama merangkul Ribut Uripah yang sempat hilang di Malaysia dan akhirnua bisa kembali di Indonesia, Jumat (21/3/2025).Kedatangan Ribut Uripah, Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang sempat viral hilang di Malaysia disambut tangis haru keluarga. (TRIBUNJATENG.COM/ DINA INDRIANI)

Namun, mimpinya untuk bekerja dan membangun masa depan berubah menjadi perjuangan bertahan hidup. 

Ia mengaku selama setahun bekerja sebagai asisten rumah tangga tanpa digaji, bahkan untuk keluar rumah pun tidak diijinkan.

Merasa tidak betah, akhirnya Ribut nekat melarikan diri. 

"Ya karena saya tidak dapat gaji bahkan keluar rumah juga tidak boleh, kurang lebih satu tahun saya bertahan, sudah tidak betah sekali, saya memilih kabur, kabur lewat pintu kedai di rumah majikan," tuturnya dengan wajah tenang mengenang masa sulit itu.

Pelariannya membawanya ke hutan Malaysia, ia juga bertemu dengan sejumlah tenaga kerja Indonesia (TKI).

Hidup di hutan yang dengan dengan semacam perkebunan, Ribut membangun gubuk kayu sebagai tempat tinggal. 

Pekerjaan serabutan menjadi sandarannya, mulai dari membersihkan rumput hingga mengangkut sampah ke kantor pengelola.

"Dibayar sekitar 45 ringgit per hari, tergantung siapa yang mau bayar," ujarnya.

Selama di hutan, Ribut hidup sederhana tanpa alat komunikasi, ia pun memasak di depan gubuknya menggunakan kayu bakar.

HIDUP DI HUTAN - Tangkapan layar video kondisi Ribut Uripah yang tinggal di hutan Malaysia selama 19 tahun. Kepala Desa Candirejo Ahmad Musafak memastikan wanita dalam video tersebut memang warganya yang hilang sejak 2006.
HIDUP DI HUTAN - Tangkapan layar video kondisi Ribut Uripah yang tinggal di hutan Malaysia selama 19 tahun. Kepala Desa Candirejo Ahmad Musafak memastikan wanita dalam video tersebut memang warganya yang hilang sejak 2006. (DOKUMENTASI WARGANET BATANG)

Di sisi lain, Ribut Uripah mengakui bahwa dirinya tidak punya dokumen resmi selama tinggal di sana.

Hal itulah yang membuat dirinya sempat takut jika berurusan dengan polisi Malaysia.

Ribut memilih menjalani rutinitasnya bekerja sebagai pekerja serabutan harian di Malaysia, tanpa membawa alat komunikasi apapun.

“Yang lain ada juga TKI dari Lampung, dari Medan. Mereka tinggal sendiri-sendiri, tapi kami sering ketemu di tempat kerja,” tambah Ribut.

Nasib Ribut berubah ketika sebuah video tentang kehidupannya viral di media sosial. 

Hal ini memantik perhatian tokoh-tokoh penting, termasuk Yoyok Riyo Sudibyo, yang memfasilitasi kepulangannya ke Indonesia. 

Proses pemulangan yang melibatkan KBRI Kuala Lumpur berjalan cepat. 

Ia sempat tinggal di KBRI selama dua minggu sebelum akhirnya dijemput oleh keluarga di Jakarta.

Saat bertemu kembali dengan anaknya, Istiannah, suasana haru tak terelakkan.

"Tadi saya nangis pas ketemu anak saya, sekarang dia sudah gede, cantik," ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.

Kebahagiaan tak bisa disembunyikan dari wajah Ribut saat ia kembali ke rumahnya, disambut dengan hangat oleh keluarga dan tetangga.

"Alhamdulillah banyak sekali tadi orang-orang saat saya datang, seperti mau pengajian," ujarnya sambil bercanda.

Ribut kini memilih untuk beristirahat dan menikmati kebersamaan dengan keluarga. 

Harapannya sederhana, ia ingin merayakan Idul Fitri bersama orang-orang tercinta.

"Senang bisa pulang lebih cepat jadi bisa Raya di kampung halaman, mau istirahat dulu, dan ketemu saudara tetangga-tetangga," pungkasnya.(din)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved