Ramadan 2025
Catur Ikuti Salat Tasbih Berjamaah di Masjid Agung Semarang, Berharap Dapat Lailatul Qadar
Catur (53) bersama keluarganya berangkat dari rumah di Kalipancur sekira pukul 23.00 untuk salat tasbih berjamaah di Masjid Agung Kauman Semarang.
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Catur (53) bersama keluarganya berangkat dari rumah di Kalipancur sekira pukul 23.00 untuk melakukan salat tasbih berjamaah di Masjid Agung Kauman Semarang, Sabtu (22/3/2025).
Mengendarai mobil, Catur berangkat bersama istri dan satu anaknya menuju Masjid Agung Kauman Semarang.
Malam itu dia merasakan kesunyian di sepanjang jalan menuju masjid.
Baca juga: Offo Living dan Olympic Berbagi Takjil di Pamularsih Semarang, Anak Yatim Piatu Diberi Matras
Baca juga: Kota Semarang Siap Sambut Pemudik Idulfitri 2025, Iswar Aminuddin: Ketersediaan Bahan Pangan Aman
Ketika tiba di Kauman sekira pukul 23.30, sudah banyak umat muslim yang hendak mengikuti salat tasbih berjamaah.
Pria yang mengenakan gamis berwarna coklat itu sempat duduk sembari berzikir di serambi masjid terlebih dahulu sebelum memulai ibadah.
Saut suara petugas masjid memberikan selebaran kertas berisikan doa, pria berkemeja putih dengan peci hitam yang mengenakan sarung itu meminta jamaah laki-laki untuk masuk ke dalam masjid.
Mendengar itu, Catur membawa sajadahnya untuk mengambil wudhu terlebih dahulu sebelum salat.
Kemudian dia masuk di dekat tiang penyangga masjid pada ruangan ibadah.
Ketika lima menit sebelum salat dimulai, bangunan utama untuk peribadahan terlihat penuh oleh para jamaah pria yang terus berdatangan, bahkan sebagian juga terlihat berada di pelataran masjid dekat tempat wudhu pria.
Untuk jamaah wanita berada pada saf belakang dan membludak hingga serambi masjid pada pintu masuk utama.
Terlihat menenangkan jiwa melihat para umat Muhammad SAW menambah pahala pada akhir bulan suci Ramadan.
Salat tasbih berjamaah berjalan hingga 01.30.
Pada salat itu, ada empat rakaat.
Namun dibagi dua rakaat dalam pelaksanaannya.
Imam membaca surat-surat pendek dan disambung dengan bertasbih pada tiap gerakan salat.
Seusai serangkaian ibadah salat tasbih, sebagian jamaah ada yang tetap tinggal untuk melanjutkan itikaf.
Terlihat ada yang lanjut salat sunah atau juga yang sedang bermunajat kepada Yang Maha Esa.
Ketika Catur hendak kembali ke mobilnya dan pulang ke rumah, dia mengatakan, pada momentum Ramadan ini menjadi motivasi baginya meningkatkan iman dan taqwa.
Meski jarak dari Kalipancur ke Masjid Agung Kauman Semarang cukup jauh, namun hal tersebut tak menjadi masalah baginya.
"Suasananya yang saya suka dan mengena."
"Jamaah yang beribadah juga banyak."
"Saya sudah ketiga kalinya di sini dan setiap tahunnya (akhir Ramadan) saya agendakan rutin ke sini untuk salat tasbih ataupun itikaf," kata Catur, Minggu (23/3/2025) dini hari.
Pada bulan Ramadan ini, dia dan keluarga berharap agar bisa memperbanyak pahala dan amalan untuk bekal di akhirat, serta keluarga bisa lebih sejahtera.
"Harapan kami, supaya meningkatkan iman dan taqwa, juga memperbanyak pahala dan amalan sebagai bekal di akhirat juga sekeluarga bisa lebih sejahtera," tuturnya.
Baca juga: Rotary Club of Semarang Bimasena Gelar Buka Puasa Bersama, Bahas Kerja Sama Program Kemanusiaan
Baca juga: The Park Mall Semarang Hadirkan Pertunjukan Akrobatik Asal Rusia Selama Libur Lebaran 2025
Salat Tasbih Berjamaah Jadi Agenda Rutin Likuran
Tradisi ibadah salat tasbih berjamaah ini menjadi agenda rutinan di Masjid Agung Semarang tiap malam ganjil pada malam sepuluh hari terakhir bulan Ramadan atau yang biasa dikenal selikuran.
Hal tersebut dijelaskan oleh Sekretaris Yayasan Badan Pengelola Masjid Agung Semarang, Abdul Wahid.
Dia mengatakan bahwa ribuan jamaah ikut dalam ibadah tersebut.
"Dahulu salat tasbih berjamaah di Semarang ini, pertama kali dilakukan di sini."
"Kemudian banyak masjid yang mengikuti."
"Ini dahulu dilakukan sejak iman masjid masih Abdullah Umar, sudah puluhan tahun lalu," jelasnya.
"Alhamdulillah banyak masjid yang ikut, itu sebuah pertanda baik," sambungnya.
Dia menambahkan, sekira lima kali salat tasbih berjamaah akan dilaksanakan.
Yakni pada Ramadan 21-23-25-27-29.
Namun untuk malam Ramadan 27 ada kegiatan muhasabah juga akan mengundang Habib Ja'far.
Abdul menjelaskan bahwa sebetulnya salat tasbih bisa dilakukan oleh perorangan atau ibadah sendiri.
Namun pada Masjid Agung Semarang digelar berjamaah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, agar paham tata cara beribadah dan mendapatkan manfaat.
"Harapannya, dengan pelaksanaan pada setiap malam likuran ini, jamaah bisa mendapatkan malam Lailatul Qadar, selain membaca Alquran, juga mengisinya dengan salat tasbih berjamaah," tuturnya. (*)
Baca juga: Gus Ipul Safari Ramadan ke Solo, Dorong Keluarga Penerima Manfaat Naik Kelas
Baca juga: Pemkot Solo Siapkan Lahan 5 Hektare untuk Sekolah Rakyat
Baca juga: Petugas Piket Siaga, Pemkab Wonosobo Pastikan Layanan Publik Tetap Buka Selama Libur Lebaran
Baca juga: Polres dan Bupati Kudus Larang Sound Horeg Saat Malam Idulfitri
Mana yang Lebih Utama: Qodho Puasa Ramadan atau Puasa Syawal 6 Hari? Ini Penjelasannya |
![]() |
---|
Salat Idulfitri di Alun-Alun Purbalingga, Forkopimda Ajak Warga Jaga Silaturahmi |
![]() |
---|
Jelang Lebaran, Penjual Ayam Merah Hidup Banjiri Pinggir Jalan Kendal |
![]() |
---|
Jadwal Imsak dan Buka Puasa Hari Ini Terakhir Jakarta, Ramadhan Hari ke-30 Minggu 30 Maret 2025 |
![]() |
---|
Jadwal Imsak dan Buka Puasa Hari Ini Terakhir Banda Aceh, Ramadhan Hari ke-30 Minggu 30 Maret 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.