Kaki Melepuh dan Menangis di Pemalang, Ini Kisah Didik Jalan Kaki Jakarta-Boyolali Tunaikan Nazar
Anggota DPR RI Didik Haryadi menceritakan kisahnya berjalan kaki dari Jakarta menuju ke kampung halamannya, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah
TRIBUNJATENG.COM, BOYOLALI - Anggota DPR RI Didik Haryadi menceritakan kisahnya berjalan kaki dari Jakarta menuju ke kampung halamannya, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah
Didik merupakan anggota DPR dari fraksi PDI Perjuangan.
Jalan kaki Jakarta-Boyolali ia lakukan sebagai wujud rasa syukur dan untuk menunaikan nazarnya telah terpilih ke Senayan.
Banyak pengalaman berharga yang ia temui selama perjakanan Itu.
Total ia melahap jarak sejauh 540 kilometer yang ditempuh selama berhari-hari.
Tentu saja itu bukanlah hal yang mudah. Didik mengaku menemui banyak rintangan sepanjang perjalanan, apalagi saat awal-awal memulai perjalanan.
Baca juga: Zaini Adik Ipar Ganjar Pranowo Bantah Terlibat Korupsi Jembatan Merah, JPU Minta Hakim Tolak Eksepsi
Ia mengaku kakinya mulai melepuh ketika perjalanan di hari ketiga. Kondisi itu sempat membuat mentalnya jatuh.
Namun dengan niat dan tekadnya ia berhasil keluar dari situasi itu dan melanjutkan perjalanan.
"Saya rasakan ketika pada hari keempat, hari ketiga sore mau keempat ini enggak bisa jalan. Kaki sudah mulai melepuh. Kaki itu ada beberapa titik itu sudah berair," ujarnya.
Ia menceritakan, perjalanannya dimulai pada 1 Januari 2025 lalu dari Senayan.
Dari Jakarta ke Boyolali, Didik mengaku sudah membagi 18 pos untuk ia singgahi, selain itu setiap hari ia sudah merencanakan harus berjalan berapa kilometer.
Selama perjalanan, ia mengaku ditemani istri, ajudan, tenaga medis dan driver karena ia juga harus memperhatikan kondisi kesehatannya. Namun istrinya tidak berjalan kaki penuh seperti dirinya.
"Istri ini dia menemani dari pagi jam 5.00 sampai jam 9.00. Istri selalu ikut karena memberikan support dan memberikan semangat untuk saya. Tapi setelah jam 9.00 saya minta istirahat, kan kasihan dan tidak wajib juga buat istri," katanya.
Adapun Didik setiap harinya berhenti untuk istirahat ketika waktu salat tiba. Ia memulai perjalanan dari pagi dan berhenti sekira jam 11.00 siang untuk istirahat dan salat. Setelah itu, ia melanjutkan perjalanan lagi hingga pukul 15.00.
"Istirahat, salat, makan. Istirahat, ganti baju, begitu terus jalan lagi sampai jam 17.30 WIB," ujarnya.
Didik mengaku setiap hari ia harus bisa menempuh minimal 25-27 kilometer. Apabila berhenti karena hujan deras, Didik harus mengejar target harian itu meskipun sampai malam hari.
"Saya kalau hujan selalu siap jas hujan, kalau hujan kecil payungan. Kalau deres banget saya berteduh dulu," imbuhnya.
Selama perjalanan itu, Didik mengaku banyak mendapatkan ilmu dan pelajaran yang sakral serta spiritual.
Ia mengaku lega karena sudah berhasil menunaikan nazarnya apabila terpilih menjadi anggota DPR RI itu.
Pengalaman berkesan

Didik bercerita sepanjang perjalanan ia mengaku banyak mendapatkan pelajaran dan pengalaman berharga.
Selain itu, ia juga banyak berbagi dengan orang-orang yang ia temui di jalan.
"Saya memang saya ini datangnya dari keluarga kurang mampu, terus kemudian saya ketika melakukan perjalanan itu saya sudah niatkan saya pengin juga melakukan hal yang menurut saya belum pernah saya lakukan yaitu berbagi di jalan," katanya dalam podcast bersama TribunSolo.
Selama perjalanan, ia mengaku membawa uang tunai yang sengaja ia siapkan apabila bertemu orang-orang yang membutuhkan.
Selama itu juga, ia mengaku mengetahui mana orang yang benar-benar butuh atau orang yang ingin memanfaatkan kesempatan saja.
Didik menyimpulkan dari perjalanan yang ia lalui, menurutnya banyak orang yang kesusahan yang ia temui.
Bahkan, ia mengaku sempat menangis ketika bertemu seorang ibu-ibu di jalan saat di Pemalang, Jawa Tengah.
"Saya sempat nangis meneteskan air mata ketika kalau enggak salah di Pemalang ya, ketemu ibu-ibu. itu dia jalan sendiri tujuannya ke mana dia enggak tahu, tidak punya anak maupun keluarga," kata Didik.
Tak jarang, Didik juga bertemu ODGJ di jalan. Ia sendiri mengaku menyediakan akomodasi maupun stok makanan yang mana itu ia bagikan ke orang-orang yang ia temui, termasuk para ODGJ. ( TribunSolo.com )
Update Kasus Tita Digugat Rp 120 Juta, Eks Perusahaan di Sukoharjo Jelaskan Tujuan Perjanjian |
![]() |
---|
9 Bulan Jalan Kaki, Hendy Akhirnya Sampai di Tanah Suci: Menangis di Depan Ka'bah |
![]() |
---|
Pemkab Boyolali Bantu Difabel Dapatkan Hak yang Sama, Lewat La Penta Cari Kerja Bukan Hal Sulit |
![]() |
---|
Viral Perjalanan Spriritual Hendy ke Makkah: Jalan Kaki 9 Bulan Modal 50 Ribu, Lewati Negara Konflik |
![]() |
---|
Jaringan Pemalsu Uang Beroperasi di Banyudono Boyolali, Polisi Tangkap 6 Orang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.