Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Lebaran 2025

Salat Idulfitri di Simpang Lima Semarang, Gubernur Jateng: Jangan Balik ke Jakarta!

Kawasan ikonik Kota Semarang tersebut bak lautan manusia. Warga Semarang dan sekitarnya datang sedari subuh.

Penulis: budi susanto | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUN JATENG/BUDI SUSANTO
BERSAMA WARGA: Gubernur Jateng Ahmad Luthfi usai mengikuti pelaksanaan salat Idulfitri di Kawasan Simpang Lima, Kota Semarang, Senin (31/3/2025). Di tengah kerumunan warga, ia berujar Idulfitri menjadi momentum penyucian diri. (TRIBUN JATENG/BUDI SUSANTO) 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kawasan Simpang Lima Kota Semarang dipadati warga yang menunaikan salat Idulfitri.


Kawasan ikonik Kota Semarang tersebut bak lautan manusia.


Warga Semarang dan sekitarnya datang sedari subuh.

Baca juga: Momen Idulfitri, Wakil Wali Kota Semarang Iswar Aminuddin Ajak Warga Saling Mengasihi


Gubernur Jateng Ahmad Luthfi juga hadir dan menunaikan ibadah salat Idulfitri bersama ribuan warga.


Gubernur Lutfhi bersama putranya datang dari arah barat, tepatnya melalui Jalan Pandanaran.


Gubernur khusyuk mengikuti pelaksanaan salat Idulfitri dari awal hingga akhir.


Setelah selesai, Gubernur Luthfi bercengkrama dengan warga.


Sebelum meninggalkan lokasi, ia mengatakan, salat Idulfitri menjadi momen refleksi menyucikan diri bersama warga.


Ia juga berujar, Idulfitri menjadi momentum bersama untuk membangun Jateng ke arah lebih baik.


"Untuk membangun Jateng tidak bisa sendiri-sendiri harus ada gerakan bersama," ucapnya, Senin (31/3/2025).


Ahmad Luthfi menjelaskan, mudik yang digelar oleh Pemprov Jateng berjalan lancar.


Hal tersebut terwujud atas kerja sama semua pihak yang mendukung dan menyiapkan pelaksanaan program mudik.


Gubernur Lutfhi juga berujar negara hadir untuk memfasilitasi masyarakat melalui berbagai program, seperti mudik gratis menggunakan transportasi umum yang digelar Pemprov Jateng.


Sebanyak 331 unit bus hingga 18 gerbong kereta disiapkan untuk warga yang mengikuti mudik gratis.


"Secara umum arus mudik turun sekitar 24 persen dari tahun lalu yang mencapai 280 ribu kendaraan," paparnya.


Ia juga berharap masyarakat yang sudah pulang ke Jateng tidak kembali lagi ke Jakarta.


Khususnya masyarakat yang belum memiliki pekerjaan tetap di Jakarta.


"Sehingga masyarakat Jateng bisa ikut membangun daerah, kalau uang sakunya masih cukup bisa digunakan membangun daerah masing-masing," imbuhnya. (bud)

Baca juga: Menengok Tradisi Takbir Keliling Jalan Kaki di Masjid Agung Semarang

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved