Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Anggota DPRD Nilai Program Vasektomi Berinsentif di Kota Semarang Harus Tepat Sasaran

Program insentif Rp1 juta bagi pria peserta vasektomi yang digulirkan Pemerintah Kota Semarang menuai perhatian dari DPRD. 

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG/Rezanda Akbar
VASEKTOMI BERINSENTIF - Anggota Komisi D, Arya Setya Novanto, saat menanggapi adanya program vasektomi 'berhadiah' Rp1juta/TRIBUNJATENG/REZANDA AKBAR D. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Program insentif Rp1 juta bagi pria peserta vasektomi yang digulirkan Pemerintah Kota Semarang menuai perhatian dari DPRD. 


Anggota Komisi D, Arya Setya Novanto, menilai langkah itu positif untuk mendorong keterlibatan laki-laki dalam program KB, namun ia menyoroti perlunya sosialisasi yang matang dan penerapan syarat yang jelas agar program berjalan tepat sasaran.


Dia mengingatkan agar pelaksanaannya tetap sesuai prosedur dan menyasar kelompok yang benar-benar memenuhi syarat.


Menurut Arya, keterlibatan pria dalam program KB merupakan bentuk tanggung jawab bersama untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk. 


“Program ini bagus karena tidak hanya perempuan yang dibebani urusan KB, tapi juga laki-laki bisa ikut berperan. Hanya saja, pelaksanaannya harus tetap sesuai ketentuan,” ujarnya, Kamis (13/11/2025).


Ia menegaskan, sebelum tindakan vasektomi dilakukan, masyarakat perlu mendapat sosialisasi menyeluruh agar memahami manfaat dan risikonya. 

Baca juga: Masih Trauma, Korban Bully SMP Negeri 1 Blora Belum Masuk Sekolah, Dapat Pendampingan dari Dinsos


“Jangan sampai orang hanya tahu dapat Rp1 juta, lalu langsung ikut vasektomi tanpa tahu syarat atau kondisi kesehatannya. Harus ada seleksi yang jelas,” tegasnya.


Arya juga meminta agar Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) memastikan program ini tepat sasaran.


Menurutnya, peserta vasektomi idealnya adalah pria yang sudah memiliki minimal dua anak dan tidak lagi berada pada usia produktif. 


“Jangan sampai semua disamaratakan. Kalau masih usia produktif tapi sudah diajak vasektomi, itu perlu dievaluasi,” katanya.


Terkait efektivitas penggunaan anggaran, Arya mengaku DPRD belum menerima laporan evaluasi dari Disdalduk KB. 


Ia berencana menindaklanjuti hal ini dalam rapat kerja daerah (RKPD) mendatang. 


“Kami akan tanyakan sejauh mana penyerapan anggaran dan dampak program vasektomi ini terhadap masyarakat,” jelasnya.


Meski begitu, Arya menilai insentif Rp1 juta masih tergolong wajar sebagai bentuk dorongan bagi masyarakat. 


“Menurut saya, nilainya cukup. Ini kan hanya stimulus agar bapak-bapak lebih terbuka ikut KB. Banyak yang masih salah paham, mengira vasektomi bisa mengurangi kejantanan. Padahal tidak begitu,” ujarnya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved