Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kesehatan

Waspada Penyakit Metabolik Setelah Lebaran, Jaga Pola Makan!

Direktur RSUD dr Loekmono Hadi Kudus dr Abdul Hakam mewanti-wanti kepada masyarakat agar menjaga pola makan selama lebaran.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: rival al manaf
tribunjateng/hermawan handaka
CEK TEKANAN DARAH- Ilustrfasi pemeriksaaan tekanan darah. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Direktur RSUD dr Loekmono Hadi Kudus dr Abdul Hakam mewanti-wanti kepada masyarakat agar menjaga pola makan selama lebaran.

Pasalnya, penyakit yang bersifat metabolik bisa saja menyerang berangkat dari pola makan tidak teratur selama Idulfitri.

Menurutnya, penyakit metabolik ini terjadi karena gangguan proses metabolisme tubuh dalam penguraian makanan menjadi energi.

Di antara penyakit metabolik ini misalnya naiknya kadar gula darah, tekanan darah tinggi, dan naiknya kolesterol.

Direktur RSUD dr Loekmono Hadi Kudus, dr Abdul Hakam.
Direktur RSUD dr Loekmono Hadi Kudus, dr Abdul Hakam. (Tribun Jateng/ Rifqi Ghozali)

“Memang dalam bulan-bulan tertentu ada penyakit yang harus kami waspadai seperti saat lebaran berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya,” kata Hakam.

Untuk itu demi memaksimalkan pelayanan kesehatan selama lebaran pihaknya senantiasa menyiapkan sejumlah obat yang dibutuhkan mereka yang mengidap penyakit metabolik.

“Selain kami siapkan obat-obatan kami juga menyiapkan tenaga kesehatan meski libur lebaran. Tenaga kesehatan tersebut meliputi dokter jaga dan kesiapan sarana dan prasarana berupa ruang ICU,” kata Hakam.

Untuk itu Hakam berpesan agar tidak kalap saat lebaran dalam menyantap makanan. Pasalnya hal tersebut bisa berbahaya bagi tubuh. Perlu ada kehati-hatian dan tetap menyantap makanan sehat.

Tidak sekadar penyakit metabolik, yang cukup menjadi perhatian pihak RSUD dr Loekmono Hadi Kudus selama libur lebaran yaitu berkaitan dengan peristiwa kecelakaan. Pasalnya selama libur lebaran aktivitas warga untuk keluar rumah dan saling berkunjung meningkat.

“Untuk itu kami juga menyiagakan dokter ortopedi untuk mengantisipasi hal tersebut, sebab semakin ke sini kejadiannya semakin banyak dan operasi tulang juga semakin sering,” kata dia. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved