Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Mudik 2025

Viral Beberapa Mobil Pemudik Masuk Sawah saat Hindari Macet dengan G Maps, Ini Cara Mencegahnya

Viral di media sosial video yang memperlihatkan sejumlah mobil terjebak di lahan persawahan.

Editor: rival al manaf
Tiktok/iyant197
Mobil Putih Terperosok di Jalur Candi Ceto Karangnyar Gara-gara Google Maps, Tak Kuat Nanjak dan Mundur 

TRIBUNJATENG.COM - Viral di media sosial video yang memperlihatkan sejumlah mobil terjebak di lahan persawahan, diduga akibat menggunakan aplikasi peta digital.

Rekaman itu diunggah oleh akun X bernama @mamiazka9, Sabtu (5/4/2025).

Dalam tayangan itu dijelaskan sejumlah mobil tersesat di area persawahan lantaran menggunakan aplikasi Google Maps untuk menghindari macet.

“Menghindari macet, korban Google Maps jadi masuk sawah,” tulis unggahan tersebut.

Memang tak sedikit pengemudi kini memanfaatkan aplikasi peta untuk menuju suatu lokasi, terlebih saat berkendara jarak jauh atau ke daerah yang belum pernah dilewati.

Meskipun dirancang untuk menampilkan rute terbaik, namun tak jarang peta digital mengalami kesalahan, seperti memberikan rute yang kurang tepat atau kurang sesuai dalam menentukan titik lokasi.

Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan mengatakan, hal utama yang harus dipersiapkan jika bepergian menggunakan aplikasi peta adalah mengecek terlebih dahulu rute yang disarankan.

“Bila akan menempuh perjalanan jauh dan mengandalkan aplikasi peta, H-1 sebelum keberangkatan pengemudi sebaiknya mempelajari dan melihat kondisi melalui foto lokasi yang tersedia di aplikasi,” ucap Marcell.

Kemudian, jangan lupa untuk update informasi melalui aplikasi peta yang ada saat istirahat.

“Ketika sudah di perjalanan dan sedang istirahat, lihat lagi rutenya, diarahkan kemana. Kemudian bila rute yang disarankan berubah, segera pelajari lagi,” kata dia.

Lebih lanjut lagi, Marcell menyarankan, bila masuk ke daerah dengan sinyal yang minim, jangan andalkan aplikasi. “

Coba untuk bertanya arah dengan orang sekitar, agar tidak tersesat,” ucapnya.

Sementara itu, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana menambahkan, aplikasi petunjuk jalan seperti Google Maps atau peta digital lainnya, sebaiknya digunakan pengemudi sebagai referensi saja.

“Aplikasi penunjuk arah sebaiknya digunakan sebagai referensi agar lebih mudah, dekat, aman dan arahnya jelas."

"Tidak disarankan mengandalkan 100 persen, karena nomor satu pengemudi harus paham dengan detail lokasinya,” ucap Sony.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved